Unta dan Lubang Jarum

0
796 views
Unta masuk dalam lubang jarum, by gracewalk.

Puncta 16.08.22
Selasa Biasa XX
Matius 19: 23-30

KETIKA orang muda yang kaya raya itu diberi jawaban oleh Yesus untuk menjual seluruh hartanya dan membagikannya kepada orang miskin, lalu dia diminta untuk mengikuti-Nya, orang muda itu sangat sedih hatinya; lalu pergi meninggalkan Yesus.

Ia lebih memilih harta daripada mengikuti Yesus.

Kemudian Yesus mengatakan sebuah pepatah yang telah cukup lama hidup di antara orang-orang Yahudi, “Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”

Kota-kota zaman dahulu dikelilingi benteng demi keamanan dari serangan musuh. Jika sudah petang, gerbang utama ditutup.

Ada sebuah pintu sempit berbentuk lengkung di atasnya seperti lubang jarum. Untuk bisa masuk, barang-barang bawaan dari seekor unta harus diturunkan dahulu. Unta akan dituntun tuannya melewati pintu yang sempit itu.

Yesus menggunakan pepatah ini untuk menggambarkan bagaimana orang kaya harus rela melepaskan kekayaannya agar ia bisa masuk ke dalam Yerusalem surgawi.

Yesus berkata, “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”

Para murid menjadi gempar karena menurut paham mereka, orang kaya adalah orang yang terberkati. Kekayaan menggambarkan kelimpahan berkat.

Dan lagi unta termasuk binatang najis, kotor dan bau menjadi gambaran orang miskin yang tak diberkati, orang berdosa, orang bukan Yahudi. Justru mereka itulah yang berpotensi diselamatkan, bisa masuk kota.

Mengapa?

Karena mereka lebih taat seperti unta yang mau dituntun, mendengarkan perkataan Yesus daripada orang kaya yang sulit melepaskan kekayaannya.

Orang miskin, berdosa dan mereka yang dianggap najis justru terbuka pada sabda Tuhan.

Orang-orang mapan dan kelompok elite Yahudi justru tidak mau mendengarkan warta Yesus. Mereka sulit masuk ke dalam kehidupan.

Sulit tidak berarti tidak bisa. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil, asal mau bertobat.

Nyatanya Zakheus yang kaya raya itu setelah mendengarkan Yesus ia bertobat dan memperoleh keselamatan.

Kekayaan bukan ukuran atau parameter orang masuk sorga, tetapi semangat pertobatan, melepaskan diri dari beban-beban yang menghambat itulah yang membuat orang bisa masuk ke dalam kehidupan.

Maukah kita ikhlas dan terus bertobat?

Kalau kita sakit harus minum obat,
Supaya kepala tidak terasa penat.
Jangan suka membawa beban berat,
Agar kita ikhlas dan tulus bertobat.

Cawas, tidak ada yang mustahil…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here