Upacara 17-an bersama Komunitas Bedeng ASG Stasi St. Petrus Pasar Kemis Tangerang

0
687 views
Tampak dari kejauhan sejumlah anggota Credit Union Bererod Gratia (CUBG) masyarakat lokal dan penggiat Komunitas Bedeng Aula Serba Guna ikut serta dalam upacara peringatan detik-detik Proklamasi 17 Agustus 1945. (Justin Immanuel)

PERINGATAN HUT ke-77 Proklamasi Kemerdekaan RI sepanjang tanggal 17 Agustus 2022 kemarin telah berlangsung di pelbagai daerah di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mulai dari kota besar hingga pedalaman masyarakat Indonesia antusias merayakannya dengan pelbagai acara dan kegiatan.

Upacara pengibaran bendera Sang Dwi Warna, Merah-Putih adalah kegiatan utama dari serangkaian acara tujuh belasan.

Bedeng Aula Serba Guna Pasar Kemis Tangerang

Bertempat di halaman depan Bedeng ASG (Aula Serba Guna) Stasi Santo Petrus Pasar Kemis, Gereja Santo Paroki Karawaci di Tangerang, umat Katolik lokal juga menggelar acara. Dibesut bersama beberapa komponen masyarakat; mengadakan upacara memperingati detik-detik proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Pelaksanaan upacara tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19. Seluruh perserta upacara memakai masker. Beberapa komponen masyarakat yang ikut serta dalam upacara ini antara lain WKRI Cabang Karawaci, umat Katolik Stasi Pasar Kemis, serta anggota CUBG sekaligus sebagai panitia dan petugas upacara.

Upacara dimulai pukul 09.30 WIB.

Pastor Kepala Paroki Karawaci Tangerang Romo Stefanus Suwarno OSC menjadi pembina upacara. (Justin Immanuel)

Pastor paroki jadi pembina upacara

Bertindak sebagai pembina upacara adalah Romo Stefanus Suwarno OSC – Pastor Kepala Paroki Karawaci.

Adapun petugas upacara yang lain terdiri dari gabungan masyarakat dan anggota Koperasi CUBG (Credit Union Bererod Gratia) TP Pasar Kemis.

Dalam sebagai sambutannya sebagai pembina upacara, Romo Warno OSC – demikian ia dipanggil – mengatakan, upacara bendera di lokasi Bedeng ASG menjadi yang pertama kali diselenggarakan.

Selanjutnya, kata dia, sebagai warga negara yang menghormati dan menghargai para pahlawan sudah layak dan sepantasnya bersyukur pada Allah.

Atas berkat dan kehendak-Nya para pahlawan telah mewujudkan kemerdekaan NKRI.

Kearifan lokal

Sekarang ini, lanjutnya, kita harus mempertahankan, menjaga, dan mengisi kemerdekaan tersebut dengan sebaik-baiknya.

Kearifan dan semangat leluhur kita harus tetap kita tumbuh kembangkan. Nilai-nilai kearifan tersebut di antaranya semangat gotong royong, kebersamaan, guyup rukun, semangat kesatuan, Bhinneka Tunggal Ika, sikap saling menolong, persaudaraan sejati, dan toleransi di antara sesama anak bangsa dalam membangun memberdayakan bangsa dan negara.

Upacara bendera peringati HUT ke-77 Kemerdekaan RI berlangsung di lapangan tidak jauh dari Bedeng Aula Serba Guna (ASG) Pasar Kemis, Tangerang. (Justin Immanuel)
WKRI Cabang Agustinus Karawaci mengikuti upacara bendera HUT ke-77 Kemerdekaan RI. (Justin Immanuel)
Berkibarlah benderaku. Upara peringati HUT ke-77 Kemerdekaan RI berlangsung di halaman depan Bedeng ASG (Aula Serba Guna) Stasi Santo Petrus Pasar Kemis, Gereja Santo Agustinus Paroki Karawaci, Tangerang. (Justin Immanuel)

Komunitas Bedeng ASG Stasi St. Petrus Pasar Kemis

Komunitas Bedeng Stasi Aula Serba Guna (ASG) Santo Petrus Pasar Kemis meskipun kecil, namun telah mencerminkan semangat kearifan tersebut. Sehingga pada tahun ini, Komunitas Bedeng Pasar Kemis di Tangerang ini telah mendapat penghargaan. Juga menjadi juara dalam lomba Kampung Berkualitas yang diselenggarakan BKKBN Pusat.

Penghargaaan bukan hanya tingkat kabupaten dan propinsi, tetapi juga tingkat nasional.

Pemberdayaan dan kebersamaan umat Katolik di Bedeng ASG Santo Petrus menjadi inspirasi bagi masyarakat luas. Utamanya, dalam upaya mewujudkan kesejahteraan bersama baik rohani maupun jasmani.

Warga lokal di sekitaran Bedeng Aula Serba Guna (ASG) Stasi St. Petrus Pasar Kemis di Tangerang berpartisipasi dalam upacara bendera peringati HUT ke-77 Kemerdekaan RI. (Justin Immanuel)

Untuk itu, kita perlu terus membangun semangat kearifan itu mulai dari lingkup-lingkup yang kecil. Dimulai dari keluarga, RT, RW, kelurahan, kecamatan serta lingkungan, wilayah, stasi, hingga paroki.

Begitu juga kelompok atau pun komunitas CUBG harus bangkit dengan semboyan ‘pulih lebih cepat bangkit lebih kuat’.

CUBG juga haurs menjadi inspirasi bagi masyarakat, tetap kompak maju bersama dengan semangat kejujuran dan kekeluargaan memajukan kesejahteraan bersama.

Kredit foto: Justin Immanuel

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here