USKUP Keuskupan Agung Ende, Mgr. Vincensius Sensi Potokota menahbiskan enam belas diakon di Aula Seminari Tinggi St.Petrus Ritapiret, Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur, Minggu pagi (18/06/2017). Keenam belas diakon berasal dari calon imam projo Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret dan satu dari Biara Agustinian.
Uskup Agung Ende, Mgr. Vincensius Sensi Potokota, meminta para diakon untuk selalu mendekatkan diri pada Sabda Tuhan. “Sabda Tuhan yang kita dengar dalam perayaan ini mengingatkan kita untuk selalu dekat pada Tuhan. Yesus sendiri bersabda, yang makan tubuh dan darah-Ku akan hidup selamanya. Inilah kekuatan sabda yang mendorong kita yang hadir dan diakon pada khususnya dalam tugas menjalankan tugas pelayanan” ungkap Mgr. Sensi.
Sementara itu Praeses Seminari Tinggi St.Petrus Ritapiret, Romo Phlipus Ola Daen,Pr, dalam sambutannya mengatakan, bahwa tahbisan diakonat dan presbiterat merupakan tahbisan untuk menjadi pelayan hamba. Sebab pelayan hamba adalah orang yang memberikan pelayanan sampai tidak ada yang tersisa untuk dirinya. Ia memberikan pelayanan secara total kepada orang yang dilayani. Hal ini merupakan karakter dari Pelayan Ekaristi. Ia setia merayakan ekaristi dan tekun menghayati apa yang dirayakannya. Untuk itu seorang diakon yang ditahbiskan mesti membumikan nilai ekaristi dalam kehidupan nyata.
“Pelayan hamba tidak hanya merayakan perayaan ekaristi ritual tetapi juga merayakan ekaristi kehidupan. Ia tidak hanya merayakan ekaristi tetapi juga mewujudkan nilai ekaristi dalam kehidupan harian sehingga ada kesinambungan. Dengan demikian ia tidak hanya mendaraskan ulang sabda Tuhan dalam ekaristi, “Yesus Mengambil Roti, mengucap syukur kepadaMu, lalu memecahkan roti itu dan membagikan kepada murid-murid-Nya. Tapi Ia mesti menghidupi sabda itu menjadi ekaristi kehidupan dengan memberikan diri secara total dalam pelayanan terhadap umat,” ungkap Praeses Seminari Tinggi St.Petrus Ritapiret, RD Philipus Ola Daen.
Philip menambahkan, seorang pelayan hamba yang menghidupi nilai-nilai ekaristi dalam kehidupan nyata bersama umat ialah yang memberikan diri secara total dalam pelayanan dan dalam kehidupan bersama umat. “Dengan menghidupi nilai ekaristi dalam kehidupan harian, seorang pelayan hamba bisa berujar, Kenisahku beratapkan langit dan altarku beralaskan bumi,” kata Phip Ola Daen
Menurut pengakuan Diakon Benyamin Malung, salah seorang diakon yang ditahbiskan hari ini, proses perjalanan menuju tahbisan diakon sebagai jalan Tuhan. Ia melihat dampingan Tuhan dalam seluruh ziarah hidup mereka.
“Kami bisa menjadi seperti ini karena cinta dan kebaikan Tuhan dalam hidup dan panggilan kami. Karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berjasa dan mohon atas segala kata dan tingkah laku yang tidak berkenan,” pungkasnya
Adapun keenam belas diakon yang ditahbiskan Uskup Vincensius Sensi Potokota adalah Diakon Ferdinandus Suhardin, Pr (Keuskupan Ruteng), Diakon Yohanes Patris Suryadi, Pr, (Calon Imam Keuskupan Ruteng), Diakon Marselinus Nono, Pr (Keuskupan Ruteng), Diakon Benyamin Malung, Pr (Calon Imam Keuskupan Ruteng), Diakon Fladimir Yosep Kuwa, Pr (Keuskupan Agung Ende), Diakon Inosensius Koten, Pr (Keuskupan Larantuka), Agustinus Beda, Pr (Keuskupan Maumere), Diakon Mario Antonius Werang, Pr (Keuskupan Agung Ende), Diakon Agustinus Yeremias Pitang,Pr (Keuskupan Maumere), Diakon Martinus Pala Weruin, Pr (Keuskupan Larantuka), Diakon Valerianus Wilem Wada Koten,Pr (Keuskupan Larantuka), Emilianus Deru, Pr (Keuskupan Agung Ende), Diakon Gabriel Rolly Davinsi, Pr (Keuskupan Maumere), Diakon Yohanes Capistrano Satrini Lobi, Pr (Keuskupan Agung Ende), Diakon Yohanes Maria Vianey Kila Sedu, Pr (Keuskupan Agung Ende), Daikon Remigius Habur OCD ( Agustinian) .
Ekaristi suci ini dimeriahkan koor Seminari Tinggi St.Petrus Ritapiret. Hadir dalam perayaan ini Vikjen Keuskupan Maumere, RD Romo Martinus Ewaldus Sedu, Rektor Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, Pater Kletus Hekong, SVD, dan 80 imam. Hadir pula perwakilan pemerintah, Wakil Bupati Sikka, Paulus Nong Susar. Para keluarga diakon, Komunitas Seminari Tinggi St.Petrus Ritapiret, 1500 undangan.