Uskup Agung KAS Terpilih Mgr. Robertus Rubiyatmoko: Berbagi Kegembiraan dan Optimisme (12)

0
2,215 views
mgr robertus rubiyatmoko resmi

SAYA berelasi secara intens dengan Mgr. Robertus Rubiyatmoko sejak beliau terlibat dalam Tribunal sebagai Vice Vicarius Yudicialis Tribunal Keuskupan Agung Semarang pada tahun 1998. Ini terjadi setelah beliau pulang dari studi di Roma. Saat itu yang menjabat Vicarius Yudicialis adalah almarhum Mgr. V. Kartosiswaya (pernah menjabat Sekretaris Eksekutif KWI), sementara saya menjadi Notarius dan anggota Majelis Hakim sejak tahun 1996.

Ketika Mgr. V. Kartosiswaya meninggal dunia pada tahun 2011, Mgr. Rubiyatmoko didapuk menggantikannya sebagai Vicarius Yudicialis. Sebagai seorang kanonis, beliau sangat mumpuni karena sejak tahun 2000 beliau juga telah dipilih sebagai Koordinator Asosiasi Kanonis Regio Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Kelompok ini secara rutin mengadakan pertemuan setiap tiga bulan sekali.

Selain itu, beliau juga menjadi Koordinator Tim Revisi Terjemahan Kitab Hukum Kanonik dan Koordinator Tim Revisi Statuta Regio Jawa.

Baca juga:   Uskup Agung KAS Terpilih Mgr. Robertus Rubiyatmoko: Opèn Banget (11)

Terhadap tugas mulia ini, beliau mempunyai sikap sentire cum ecclesia (seperasaan dengan Gereja) yang sangat kuat dan hal itu tampak dalam kesetiaan dan ketaatan kepada Tahta Suci dan Magisterium Gereja.

Dalam memimpin pertemuan-pertemuan baik Temu Kanonis Regio Jawa maupun Tribunal KAS, paparannya selalu penuh dengan humor-humor segar yang tidak hanya “nyrempet” tetapi langsung berkaitan dengan hal-hal yang “horor” baik ringan maupun berat. Seolah hal itu ingin mengingatkan agar di tengah kesibukan pelayanan, kita tidak boleh lupa untuk tertawa lepas. Urip iku mung sakderma mampir ngguyu. Mula aja lali ngguyu. (Hidup ini hanyalah sekedar sejenak tersenyum; maka jangan sampai lupa senyum).

Mencari dan menyelamatkan

Motto pelayanan yang dipilih yaitu Quaerere et Salvum Facere mengingatkan kita pada Anjuran Apostolik Evangelii Gaudium (Kegembiraan Injil) dari Bapa Suci Paus Fransiskus yang menegaskan bahwa Gereja adalah komunitas para murid Kristus yang berciri misioner, maksudnya mau pergi ke luar, mencari mereka yang telah meninggalkan kawanan, atau yang hanya berdiri di persimpangan jalan atau bahkan mereka yang terbuang atau sengaja disingkirkan (EG 24). Gereja harus berani keluar menuju tapal batas (frontier) baik secara geografis maupun eksistensial dimana ada pengalaman jatuh, dosa, kegagalan, terluka, sakit, penderitaan, kekerasan, ketidakpedulian, ketidakberdayaan, keterbelakangan dan ketidakadilan. Gereja mesti terlibat di dalamnya kendati harus menjadi lelah, kotor, terluka dan memar (EG 49).

Sebagai seorang kanonis, beliau menghayati sungguh-sungguh bahwa pelayanan Tribunal merupakan wujud konkret dari kehadiran Gereja di tapal batas (frontier) kehidupan berkeluarga. Karena dalam pelayanan itu mesti berhadapan dengan pengalaman-pengalaman negatif: kegagalan dan kehancuran, terluka dan sakit, merasa salah dan kalah, diperlakukan tidak adil, merasa tidak berdaya dan dikorbankan.

Tidak jarang pengalaman negatif itu menimbulkan trauma sehingga banyak pemohon yang tidak mampu lagi mengisahkan pengalamannya karena akan membuka lagi luka lama. Pengalaman itu sering menimbulkan rasa putus asa. Tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan, rasanya seakan-akan tidak ada jalan keluar. Hanya tinggal meratapi nasib.

Dengan bijak dan sabar beliau menumbuhkan rasa optimisme di tengah kehidupan yang serba sulit itu. Beliau selalu meyakinkan bahwa Gereja, yang merepresentasikan kasih dan kepedulian Allah, tidak meninggalkan saat kita jatuh, terluka dan bersimbah darah. Gereja tetap hadir, peduli dan terlibat. Mengulurkan tangan untuk mengajak bangun lagi, menyembuhkan luka-luka agar bisa menata hidup secara baru karena masih tetap terbuka harapan untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Selamat berkarya Bapak Uskup. Semoga senantiasa dianugerahi kesehatan dan kegembiraan agar senantiasa ‘mencari dan menyelamatkan’ semua orang yang mendambakan kebahagiaan sejati.

Berkah Dalem.

Baca juga:   Rangkaian Acara Tahbisan Uskup Agung KAS Mgr. Robertus Rubiyatmoko: 18,19, 20 Mei 2017

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here