ANAK-ANAK kaum muda adalah anggota resmi Gereja. Mereka ini adalah ‘aset’ Gereja dan bangsa. Demikian dikatakan Mgr.Yohanes Harun Yuwono dalam Pertemuan Komisi Kateketik Regio Sumatera yang diadakan di Keuskupan Tanjungkarang, di Hotel Kridawisata, Bandar lampung, 17-21 Juli 2018.
Pertemuan bertema ‘Anak-anak Sebagai Rasul’ ini diikuti 40 orang utusan dari enam keuskupan yakni Keuskupan Agung Medan, Sibolga, Padang, Pangkalpinang, Tanjungkarang, dan Keuskupan Agung Palembang.
Menurut Uskup Yuwono, anak-anak perlu mendapat prioritas perhatian, pendampingan, dan pembinaan serta dukungan dana. “Kita tidak boleh berpikir tentang proyek rugi ketika kita berinvestasi untuk kegiatan pembinaan kaum muda dan anak-anak karena inilah peran dan cara Gereja dalam membantu mereka menjadi ‘rasul-rasul’ di masa sekarang dan di masa depan,” tandas Uskup.
Prioritas perhatian dan pendampingan kaum muda, menurut uskup, sudah dimulai sejak mendiang St. Yohanes Paulus II sampai sekarang. Sejak tahun 1984 diadakan World Youth Day dan selalu dihadiri oleh ribuan kaum muda dari segala penjuru dunia. Yang kemudian diikuti oleh hampir di setiap negara menyelenggarakan Youth Day tingkat nasional.
Ke tingkat akar rumput pun, di paroki-paroki dan stasi juga menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk orang muda. Dan, itu membuat Gereja hidup, kehidupan umat pun akan nampak rukun dan menyenangkan. Kegiatan positif kaum muda bukan hanya sinyal bahwa mereka mempunyai hidup moral dan rohani yang baik, sekaligus ada kedamaian dan persaudaraan, memiliki solidaritas yang tinggi dan akhirnya mereka bangga menjadi katolik.
Pemilik Masa Kini dan Masa Depan
Uskup Harun Yuwono yang hadir sebagai salah satu pembicara ini yakin bila anak-anak sungguh beriman dan baik, dengan sendirinya orang tuanya demikian juga. Mereka bukan hanya generasi masa depan, tapi juga pemilik masa kini, yang mempunyai potensi lebih besar dan menjanjikan untuk mengubah wajah Gereja saat ini, dan menjadi rasul-rasul militan dan handal di masa depan.
Tanpa kaum muda, kehidupan menjadi lesu. Tetapi kalau kaum muda hidup tanpa arah, seluruh masa depan masyarakat juga akan sangat memprihatinkan, kata uskup. Karena itu, uskup meminta agar pendidikan iman dan karakter kaum muda harus sangat diperhatikan.
“Bangkitlah kaum muda! Kalian adalah kunci kehidupan masa kini dan sekaligus masa depan. Kunci kehidupan keberimanan masyarakat dan kunci kehidupan moral serta sosial yang baik di masyarakat ada di kaum muda,”ujar uskup.
Uskup Yuwono minta agar kita semua menyayangi dan memelihara baik-baik hidup, iman, dan moral kaum muda, sebab sesungguhnya mereka sedang menghidupi masyarakat kita. “Mereka sehat lahir batin, masyarakat akan sehat lahir dan batin juga,”tegas uskup.
Pertemuan Komisi Kateketik Regio Sumatera ini dibuka dengan Perayaan Ekaristi di Gereja St. Yohanes Rasul, Kedaton dipimpin oleh Vikjen Keuskupan Tanjungkarang RD JB Sujanto.