USKUP Keuskupan Tanjungkarang Mgr. Yohanes Harun Yuwono mendukung Pemuda Katolik bekerjasama dengan kaum muda lintas iman.
Menurut Mgr. Yohanes, semua orang muda dari berbagai latar belakang apa pun sesungguhnya ada di hati Tuhan. Karena itu lah harus ada juga di hati Gereja.
“Ini sesuai dengan Isi Dokumen Persaudaraan Insani Abu Dhabi,” ungkap Mgr. Yohanes dalam Musyawarah Komisariat Daerah (Muskomda) IV Pemuda Katolik Komda Lampung, Sabtu, 30 November 2019 di Wisma Albertus, Bandar Lampung.
Dokumen Persaudaraan Insani Abu Dhabi’ adalah dokumen yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus bersama Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmad al-Tayab dari Mesir.
Naskah dokumen tersebut ditandatangani saat berlangsung Konferensi Global tentang Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama di Ibukota Uni Emirat Arab (UEA), tanggal 4 Februari 2019.
“Saya mendukung dan sangat baik jika berbagai kegiatan kaum muda (Katolik) hendaklah juga melibatkan kaum muda lintas iman,” tuturnya.
Dia juga berharap, supaya Pemuda Katolik jangan hanya tumbuh menjulang ke atas tanpa akar yang kuat. Kalau itu terjadi, angin akan menumbangkannya.
Yohanes mengingatkan, lupa akan usul dan akar budaya akan mendaratkan kaum muda pada lupa akan sejarah. Selain itu, berpotensi meremehkan pengalaman hidup para leluhur, dan memandang rendah masa lalu. Serta hidup akan kosong.
Sehingga, dia berpesan supaya kaum muda menemukan kekayaan hidup masa lalu. “Warisilah sebagai kekayaan diri dan gaya hidup, itu adalah perbuatan kasih kepada mereka,” katanya.
Seirama dengan yang disampaikan Uskup Keuskupan Tanjungkarang, Pemerintah Provinsi Lampung juga menginginkan supaya Pemuda Katolik terus memperat persekutuan persaudaraan.
Serta meningkatkan komitmen untuk memperkuat konsistensi dan sinergisitas dalam merespon berbagai tantangan dan peluang globalisasi.
“Pemuda Katolik untuk senantiasa berkontribusi nyata, mendukung pembangunan dan kesejahteraan provinsi Lampung agar Lampung dalam kondisi aman, masyarakat yang berbudaya, maju dan berdaya saing, serta sejahtera,” harap Sekretaris Kesbangpol Provinsi Lampung Herdaus mewakili Gubernur Lampung Arinal.
![](http://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2019/12/WhatsApp-Image-2019-12-03-at-11.35.30-1-1024x682.jpeg)
Ketua Pemuda Katolik Lampung periode 2016-2019 Marcus Budi Santoso mengatakan, dalam pengurusan tiga tahun berjuang memperbaiki tatanan pengelolaan organisasi.
Sebab masih banyak tahapan untuk memperbaiki organisasi ini agar berjalan ideal. Dimana pada periode 2016-2019 memadukan dengan Arah Dasar Pastoral Keuskupan Tanjung Karang.
Yakni, dengan menjadi terang dan garam dunia bersama kristus sang jalan dan kebenaran dan kehidupan, adalah sakramen keselamatan bagi semua orang. Juga moto Mgr. Yohanes Harun Yuwono “ Non Est Personarum aceptor Deus.
Setidaknya ada tiga hal pokok. Pertama, Pemuda Katolik harus menjadi garam dan terang di tengah-tengah masyarakat. Tugas Pemuda Katolik, harus membawa kesejukan ditengah-tengah masyarakat dengan semangat toleransi dan persaudaraan sejati.
Kedua, dalam rangka konsolidasi organisasi, prioritasnya adalah pembentukan struktur sampai tingkat bawah. Antara lain penataan organisasi dari kabupaten, kecamatan dan desa.
Ketiga, kebermanfaatan organisasi basic kewirausahaan bagi anggota dan mendorong kader untuk ber-UKM.
Pengurus Pusat Pemuda Katolik Rudy Jong menambahkan, untuk membesarkan Pemuda Katolik harus serius mengelola organisasi. Di antaranya dengan tata kelola yang benar dan konsolidasi organisasi sampai level kecamatan.
Dia mengungkapkan, tantangan dan peluang kedepan sangat kompleks. Terutama di era milenial ini, kader Pemuda Katolik harus benar-benar memanfaatkannya dengan baik.
Jangan sampai tertinggal.
Dalam Muskomda tersebut diputuskan komitmen bersama untuk terus menggiatkan kerjasama lintas iman dan organisasi. Tujuannya untuk menangkal potensi radikalisme, hoaks, dan ujaran kebencian yang dapat memecahbelah kedaulatan NKRI.
Selain itu terus menebarkan kasih dan kedamaian kepada sesama. Kemudian memfokuskan pada penguatan pembinaan dan pengkaderan anggota.
Marcus Budi Santoso terpilih kembali sebagai Ketua Pemuda Katolik Lampung masa bakti 2019-2022. Marcus terpilih secara aklamasi.