DUA PUKAT (Profesional Usahawan Katolik) tingkal regional di Labuan Bajo dan Ruteng -keduanya masuk wilayah pastoral Keuskupan Ruteng di Flores, NTT- hari Minggu tanggal 14 Agustus 2022 resmi berdiri.
Uskup Keuskupan Ruteng Mgr. Siprianus Hormat mengukuhkan terbentuknya dua lembaga yang menampung kaum profesional dan usahawan Katolik di wilayah reksa pastoralnya.
Prosesi pengukuhan itu dilakukan dalam sebuah Perayaan Ekaristi di Gedung Labuan Bajo Square, Minggu (14/8) kemarin.
Perayaan Ekaristi dipimpin langsung oleh Mgr. Siprianus Hormat bersama Uskup Emeritus Mgr. Cosmas Michael Angkur OFM dan belasan imam lainnya.
Turut hadir dan menyaksikan pelantikan para pengurus PUKAT Labuan Bajo dan PUKAT Ruteng dalam Perayaan Ekaristi antara lain Ketua Umum PUKAT Nasional Julius Yunus Tedja bersama sejumlah anggota pengurus PUKAT Nasional lainnya.
Aksi nyata untuk berkiprah dalam misi Gereja
Uskup Keuskupan Ruteng Mgr. Siprianus Hormat pada kesempatan itu menyatakan keikutsertaan di dalam organisasi kategorial semacam PUKAT ini merupakan wujud aksi nyata umat Katolik –persisnya kaum profesional dan para pengusaha- untuk mulai ikut ambil bagian dalam karya nyata Gereja.
“Hari ini, di atas pundak bapak dan ibu sekalian, terjadilah mandat Tuhan untuk pergi dan terus mewartakan Kerajaan Allah di tengah dunia. Dilakukan melalui karya-karya bapak dan ibu, saudara-saudari sekalian,” ungkap Mgr. Siprianus.
“Selamat datang di salam pangkuan ibunda Gereja untuk melayaninya. Melalui tugas pengutusan khusus yang hari ini dimulai,” lanjut Uskup Siprianus – begitu prelatus Keuskupan Ruteng ini biasa disapa akrab.
Harapan uskup
Lebih lanjut, dalam homilinya, Uskup Keuskupan Ruteng Mgr. Siprianus Hormat minta para anggota PUKAT yang berada di wilayah pastoral Keuskupan Ruteng untuk membangun iman dalam persekutuan dan melayani sesama yang membutuhkan dalam semangat kasih persaudaraan.
Setiap orang Kristen, kata uskup, telah dipanggil menjadi anak-anak Tuhan yang dikasihi. Dan melalui profesi wiraswasta selama ini, setiap orang dari mereka telah menjawab panggilan Tuhan dalam perjuangan hidup dan aneka pelayanan.
“Namun yang masih perlu dikembangkan adalah upaya membangun iman dalam persekutuan, membangun iman dalam kebersamaan, membangun iman dalam persaudaraan.
Kalau kita tidak bisa masuk ke dalam persekutuan seperti itu, maka iman kita nantina bisa diragukan. Atau bisa jadi, kita malah hanya akan dianggap orang Kristen narsis,” ungkap Mgr. Siprianus Hormat.
“Secara konkret bagi Pukaters,” lanjutnya, “ini berarti meningkatkan dan mempertajam pelayanan kristiani melalui jejaring.
Apa yang sudah bagus kita hayati secara pribadi selama ini, marilah bisa dikembangkan lagi. Agar menjadi lebih berdaya guna dan berdaya pikat dalam kerja sama, dalam persekutuan dan semangat persaudaraan,” urai Uskup Siprianus.
Misi PUKAT Nasional
Sementara dalam sambutannya, Ketua Umum PUKAT Nasional Julius Yunus Tedja menyatakan, setiap anggota diharapkan memelihara misi organisasi PUKAT.
Terutama, kata usahawan dari wilayah pastoral dari Keuskupan Agung Makassar, usaha untuk semakin menghayati spiritualitas kristiani, mendengar hirarki, dan mengawal karya pastoral Gereja.
“Beda sekali pelayanan di luar sana dengan di Gereja. Sangat perlu semangat kerja berdasarkan kasih, kerendahan hati, ketaatan, dan kesetiaan,” ungkap Julius Junus Tedja.
“Bagaimana pun juga, kita akan selalu ditantang untuk senantiasa dan serius mau mengupayakan kesejahteraan sosial, solidaritas, subsidiaritas, dan kelestarian alam. Jadi, program kerja PUKAT itu sebetulnya sesuai dengan reksa pastoral. Apa yang kita kerjakan secara nyata nantinya tidak mungkin kita jalani sendiri,” kata Julius.
Dua PUKAT Regional eksis di Keuskupan Ruteng
Dengan pelantikan hari Minggu (14/8/2022) kemarin itu, maka dua organisasi PUKAT regional -di Labuan Bajo dan di Ruteng- secara resmi mulai eksis dan kiprah karyanya akan segera dimulai secara aktif di wilayah pastoral Keuskupan Ruteng.
Kepengurusannya PUKAT Labuan Bajo periode 2022-2025 dipimpin oleh Johanes Bambang SM. Sedangkan, Erlan Yusran secara resmi memimpin kepengurusan PUKAT Ruteng untuk masa bakti periode yang sama: 2022-2025.
Dalam sambutannya, Ketua PUKAT Labuan Bajo Johanes Bambang mengungkapkan, tugas sangat menantang telah menantinya. Untuk berkarya nyata di wilayah pariwisata super prioritas di kawasan Labuan Bajo.
Jadi tuan rumah Rakers PUKAT Nasional 2023
Tugas pertamanya, kata Bambang, adalah secepatnya bisa menanggapi kepercayaan konvenas PUKAT Nasional di Surabaya bulan Juli 2022 lalu bahwa Labuan Bajo resmi ditunjuk menjadi tuan rumah Rakernas PUKAT Nasional tahun 2023 mendatang.
Terkait model pembangunan pariwisata di Labuan Bajo, PUKAT regional di kawasan ini telah membangun komunikasi intensif dan baik dengan pihak Keuskupan Ruteng dan pemerintah daerah lokal di Kabupaten Manggarai Barat.
Antara lain upaya bersama untuk mendukung pembangunan pariwisata rohani di kawasan Labuan Bajo. “Reksa pastoral seperti pariwisata holistik telah dimulai oleh Keuskupan Ruteng. Dengan membidani lahirnya Festival Golo Koe,” ungkap Johanes Bambang.
Destinasi wisata rohani di Labuan Bajo
“Akan menjadi lebih membahagiakan lagi, kalau saja di wilayah kawasan wisata Labuan Bajo ini nantinya juga bisa tersedia destinasi wisata rohani.
Itu perlu dibuat, juga diperluas, diperbanyak dan dipermak secara baik dan representatif di sekitaran Labuan Bajo.
Inilah yang nantinya akan menjadi salah satu program kerja prioritas PUKAT Labuan Bajo,” kata Johanes Bambang.
Bambang lalu mengajak seluruh anggota PUKAT Labuan Bajo untuk bersama sama melayani dengan penuh rasa syukur dan tanggungjawab.
Karena, itu sangat sesuai dengan motto yang berbunyi: “Ca nai – ca get – ca nuk”. Artinya, “Satu hati dan satu semangat untuk mencapai tujuan bersama.”
“Kita harus siap dan bersedia menyambut baik berkat ini, dengan jujur, transparan dan bertanggungjawab. Ini sudah sesuai dengan misi pengabdian sebagaimana terjadi dalam acara pelantikan. Kita semua harus bisa menjadi tuan rumah di tanah sendiri,” kata Ketua PUKAT Labuan Bajo Johanes Bambang SM.