Uskup Kukuhkan Terbentuknya PUKAT Ruteng dan PUKAT Labuan Bajo Berikut Pengurusnya

0
408 views
Prosesi awal dalam Perayaan Ekaristi di Gedung Labuan Bajo Square di mana Uskup Keuskupan Ruteng Mgr. Siprianus Hormat mengukuhkan berdiri dan terbentuknya PUKAT Labuan Bajo dan PUKAT Ruteng, serta kemudian juga melantik para pengurusnya. (Romo Erick Ratu Pr)

DUA PUKAT (Profesional Usahawan Katolik) tingkal regional di Labuan Bajo dan Ruteng -keduanya masuk wilayah pastoral Keuskupan Ruteng di Flores, NTT- hari Minggu tanggal 14 Agustus 2022 resmi berdiri.

Uskup Keuskupan Ruteng Mgr. Siprianus Hormat mengukuhkan terbentuknya dua lembaga yang menampung kaum profesional dan usahawan Katolik di wilayah reksa pastoralnya.

Prosesi pengukuhan itu dilakukan dalam sebuah Perayaan Ekaristi di Gedung Labuan Bajo Square, Minggu (14/8) kemarin.

Perayaan Ekaristi dipimpin langsung oleh Mgr. Siprianus Hormat bersama Uskup Emeritus Mgr. Cosmas Michael Angkur OFM dan belasan imam lainnya.

Turut hadir dan menyaksikan pelantikan para pengurus PUKAT Labuan Bajo dan PUKAT Ruteng dalam Perayaan Ekaristi antara lain Ketua Umum PUKAT Nasional Julius Yunus Tedja bersama sejumlah anggota pengurus PUKAT Nasional lainnya.

Selamat atas dilantiknya para pengurus PUKAT Ruteng dan PUKAT Labuan Bajo, Agustus 2022. (Ist)
Prosesi pembawa vandel PUKAT Nasional, PUKAT Labuan Bajo dan PUKAT Ruteng mengawali Perayaan Ekaristi pengukuhan berdirinya PUKAT Regional di wilayah pastoral Keuskupan Ruteng, Flores, NTT, Minggu tanggal 14 Agustus 2022. (Adinata)
Bersama Uskup Emeritus Mgr. Cosmas Michael Angkur OFM (kedua dari kiri) dan sejumlah imam Keuskupan Ruteng, Uskup Mgr. Siprianus Hormat memimpin Perayaan Ekaristi di mana dikukuhkan terbentuknya PUKAT Regional di Labuan Bajo dan di Ruteng serta pengukuhan jajaran pengurusnya. (Adinata)
Uskup Keuskupan Ruteng Mgr. Siprianus Hormat menandatangani dokumen berdirinya PUKAT Ruteng dan PUKAT Labuan Bajo dan mengukuhkan kepengurusan kedua PUKAT regional di wilayah pastoral Keuskupan Ruteng, Flores, NTT. (Romo Erick Ratu Pr)
Sukacita bersama atas terbentuknya PUKAT Ruteng dan PUKAT Labuan Bajo sejak tanggal 14 Agustus 2022. (Adinata)

Aksi nyata untuk berkiprah dalam misi Gereja

Uskup Keuskupan Ruteng Mgr. Siprianus Hormat pada kesempatan itu menyatakan keikutsertaan di dalam organisasi kategorial semacam PUKAT ini merupakan wujud aksi nyata umat Katolik –persisnya kaum profesional dan para pengusaha- untuk mulai ikut ambil bagian dalam karya nyata Gereja.

“Hari ini, di atas pundak bapak dan ibu sekalian, terjadilah mandat Tuhan untuk pergi dan terus mewartakan Kerajaan Allah di tengah dunia. Dilakukan melalui karya-karya bapak dan ibu, saudara-saudari sekalian,” ungkap Mgr. Siprianus.

“Selamat datang di salam pangkuan ibunda Gereja untuk melayaninya. Melalui tugas pengutusan khusus yang hari ini dimulai,” lanjut Uskup Siprianus – begitu prelatus Keuskupan Ruteng ini biasa disapa akrab.

Uskup Keuskupan Ruteng Mgr. Siprianus Hormat dan Uskup Emeritus Keuskupan Bogor Mgr. Cosmas Michael Angkur OFM bersama para pengurus PUKAT Nasional, PUKAT Labuan Bajo, dan PUKAT Ruteng usai Perayaan Ekaristi yang menandai secara resmi keberadaan kedua PUKAT regional di Keuskupan Ruteng dan pengukuhan kepengurusannya. (Romo Erick Ratu Pr)
Uskup Keuskupan Ruteng Mgr. Siprianus Hormat bersama para pengurus PUKAT Nasional, Ketua PUKAT Labuan Bajo dan Ketua PUKAT Ruteng. (Romo Erick Ratu Pr)

Harapan uskup

Lebih lanjut, dalam homilinya, Uskup Keuskupan Ruteng Mgr. Siprianus Hormat minta para anggota PUKAT yang berada di wilayah pastoral Keuskupan Ruteng untuk membangun iman dalam persekutuan dan melayani sesama yang membutuhkan dalam semangat kasih persaudaraan.

Setiap orang Kristen, kata uskup, telah dipanggil menjadi anak-anak Tuhan yang dikasihi. Dan melalui profesi wiraswasta selama ini, setiap orang dari mereka telah menjawab panggilan Tuhan dalam perjuangan hidup dan aneka pelayanan.

“Namun yang masih perlu dikembangkan adalah upaya membangun iman dalam persekutuan, membangun iman dalam kebersamaan, membangun iman dalam persaudaraan.

Kalau kita tidak bisa masuk ke dalam persekutuan seperti itu, maka iman kita nantina bisa diragukan. Atau bisa jadi, kita malah hanya akan dianggap orang Kristen narsis,” ungkap Mgr. Siprianus Hormat.

“Secara konkret bagi Pukaters,” lanjutnya, “ini berarti meningkatkan dan mempertajam pelayanan kristiani melalui jejaring.

Apa yang sudah bagus kita hayati secara pribadi selama ini, marilah bisa dikembangkan lagi. Agar menjadi lebih berdaya guna dan berdaya pikat dalam kerja sama, dalam persekutuan dan semangat persaudaraan,” urai Uskup Siprianus.

Ketua PUKAT Nasional Julius Junus Tedja dari Keuskupan Agung Makassar saat pengukuhan keberadaan PUKAT regional di wilayah pastoral Keuskupan Ruteng. (Romo Erick Ratu Pr)
Penyerahan lilin tanda simbolis diberikan oleh Ketua PUKAT Nasional Julius Yunus Tedja (kanan) kepada masing-masing Ketua PUKAT regional di Labuan Bajo Johanes Bambang dan di Ruteng Erlan Yusran. (Adinata/PUKAT Keuskupan Agung Makassar)

Misi PUKAT Nasional

Sementara dalam sambutannya, Ketua Umum PUKAT Nasional Julius Yunus Tedja menyatakan, setiap anggota diharapkan memelihara misi organisasi PUKAT.

Terutama, kata usahawan dari wilayah pastoral dari Keuskupan Agung Makassar, usaha untuk semakin menghayati spiritualitas kristiani, mendengar hirarki, dan mengawal karya pastoral Gereja.

“Beda sekali pelayanan di luar sana dengan di Gereja. Sangat perlu semangat kerja berdasarkan kasih, kerendahan hati, ketaatan, dan kesetiaan,” ungkap Julius Junus Tedja.

“Bagaimana pun juga, kita akan selalu ditantang untuk senantiasa dan serius mau mengupayakan kesejahteraan sosial, solidaritas, subsidiaritas, dan kelestarian alam. Jadi, program kerja PUKAT itu sebetulnya sesuai dengan reksa pastoral. Apa yang kita kerjakan secara nyata nantinya tidak mungkin kita jalani sendiri,” kata Julius.

Silvester Sudin membacakan surat keputusan Uskup Keuskupan Ruteng tentang susunan pengurus PUKAT Ruteng dan PUKAT Labuan Bajo di Labuan Bajo Square, Minggu 14 Agustus 2022. (Adinata)

Dua PUKAT Regional eksis di Keuskupan Ruteng

Dengan pelantikan hari Minggu (14/8/2022) kemarin itu, maka dua organisasi PUKAT regional -di Labuan Bajo dan di Ruteng- secara resmi mulai eksis dan kiprah karyanya akan segera dimulai secara aktif di wilayah pastoral Keuskupan Ruteng.

Kepengurusannya PUKAT Labuan Bajo periode 2022-2025 dipimpin oleh Johanes Bambang SM. Sedangkan, Erlan Yusran secara resmi memimpin kepengurusan PUKAT Ruteng untuk masa bakti periode yang sama: 2022-2025.

Dalam sambutannya, Ketua PUKAT Labuan Bajo Johanes Bambang mengungkapkan, tugas sangat menantang telah menantinya. Untuk berkarya nyata di wilayah pariwisata super prioritas di kawasan Labuan Bajo.

Ketua PUKAT Labuan Bajo Johanes Bambang SM usai pengukuhan kepengurusan dua PUKAT regional di wilayah pastoral Keuskupan Ruteng. (Romo Erick Ratu Pr)
Ketua PUKAT Ruteng Erlan Yusran tengah menandatangani naskah pengukuhan sebagai pengurus pukat regional di Keuskupan Ruteng. (Romo Erick Ratu Pr)
Jajaran pengurusan PUKAT Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT. (Adinata)
Jajaran pengurus PUKAT Ruteng, Kabupaten Manggarai, Flores, NTT. (Adinata)

Jadi tuan rumah Rakers PUKAT Nasional 2023

Tugas pertamanya, kata Bambang, adalah secepatnya bisa menanggapi kepercayaan konvenas PUKAT Nasional di Surabaya bulan Juli 2022 lalu bahwa Labuan Bajo resmi ditunjuk menjadi tuan rumah Rakernas PUKAT Nasional tahun 2023 mendatang.

Terkait model pembangunan pariwisata di Labuan Bajo, PUKAT regional di kawasan ini telah membangun komunikasi intensif dan baik dengan pihak Keuskupan Ruteng dan pemerintah daerah lokal di Kabupaten Manggarai Barat.

Antara lain upaya bersama untuk mendukung pembangunan pariwisata rohani di kawasan Labuan Bajo. “Reksa pastoral seperti pariwisata holistik telah dimulai oleh Keuskupan Ruteng. Dengan membidani lahirnya Festival Golo Koe,” ungkap Johanes Bambang.

Uskup Keuskupan Ruteng Mgr. Siprianus Hormat bersama Plt. Dirjen Bimas Katolik Albetus Magnus Adiyarto Sumardjono (kiri) dan sejumlah anggota pengurus PUKAT Nasional. (Ist)

Destinasi wisata rohani di Labuan Bajo

“Akan menjadi lebih membahagiakan lagi, kalau saja di wilayah kawasan wisata Labuan Bajo ini nantinya juga bisa tersedia destinasi wisata rohani.

Itu perlu dibuat, juga diperluas, diperbanyak dan dipermak secara baik dan representatif di sekitaran Labuan Bajo.

Inilah yang nantinya akan menjadi salah satu program kerja prioritas PUKAT Labuan Bajo,” kata Johanes Bambang.

Bambang lalu mengajak seluruh anggota PUKAT Labuan Bajo untuk bersama sama melayani dengan penuh rasa syukur dan tanggungjawab.

Karena, itu sangat sesuai dengan motto yang berbunyi: “Ca nai – ca get – ca nuk”. Artinya, “Satu hati dan satu semangat untuk mencapai tujuan bersama.”

“Kita harus siap dan bersedia menyambut baik berkat ini, dengan jujur, transparan dan bertanggungjawab. Ini sudah sesuai dengan misi pengabdian sebagaimana terjadi dalam acara pelantikan. Kita semua harus bisa menjadi tuan rumah di tanah sendiri,” kata Ketua PUKAT Labuan Bajo Johanes Bambang SM.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here