Uskup Keuskupan Maumere Mgr.Gerulfus Kerubin Parera, SVD, menahbiskan 13 Diakon di Aula Seminari Tinggi St.Petrus Ritapiret, Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur, Minggu (05/06/2016). 11 Diakon berasal dari lembaga pendidikan calon imam Seminari Tinggi St.Petrus Ritapiret dan 2 dari biara Agustinian.
Menurut Mgr.Gerulfus Kerubin Parera, SVD tahbisan diakon sebagai sebuah tugas untuk melayani dengan cinta kasih yang mendahulukan orang lain dibanding diri sendiri. “Bertepatan dengan tahun kerahiman, Anda diminta untuk bisa menampakkan Allah yang berbelas kasih dalam hidup harian. Hal ini bisa diwujudkan dengan melayani sesama dengan penuh kasih seperti kasih Allah untuk manusia,”tegas Monsinyor.
Hal senada juga diungkapkan Praeses Seminari Tinggi St.Petrus, RD Philipus Ola Daen, yang meminta para diakon selalu rendah hati. Sebab, zaman sekarang jarang ditemui orang yang rendah hati. “Kita jarang menemukan orang dan klerikus, imam dan diakon yang rendah hati. Untuk itu, seorang diakon yang sudah ditahbiskan harus selalu ingat kebajikan untuk selalu rendah hati dalam melayani sesama,”ujar RD Philipus Ola Daen.
Menjadi pelayan yang rendah hati, lanjut RD Philipus Ola Daen berarti menjadi pelayan yang siap membungkuk dan mencuci kaki sahabatnya. Seperti teladan Yesus yang mau mencuci kaki para muridNya (Yoh 13: 15-16). Karena itu, Romo Philip mengharapkan para diakon belajar dari filosofi padi yang semakin bernas bulirnya semakin merunduk rendah tangkainya.
“Anda telah dibina selama 9 tahun di lembaga pendidikan ini. Anda telah tumbuh, lalu berbunga dan berbulir. Karena itu, kebernasan bulir hendaknya membuat Anda merunduk rendah. Bukannya semakin menegakkan kepala tanda kehampaan,” tegas Romo Philip.
Mewakili para para tertahbis, Diakon Yustinus Oktavianney Dua,Pr melihat perjalanan panggilan yang mereka jalani sejak tahun 2007 murni karena cinta Allah. Allah yang menuntun dan membimbing dalam seluruh peziarahan hingga puncaknya hari ini.
“Allah yang memulai memanggil kami dalam perjalanan ini. Ia menuntun kami dalam kasihNya sejak kami masuk di Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret. Cintanya terhadap kami tanpa memandang muka dengan segala perbedaan,”ungkap diakon asal Keuskupan Agung Ende ini.
Ketigabelas diakon itu antara lain :
Diakon Martinus Gunardi kendo,Pr (Keuskupan Ruteng),
Diakon Fransiskus Sama, Pr (Keuskupan Agung Ende),
Diakon Rony Alfridus Bere Lelo,Pr ( Keuskupan Denpasar),
Diakon Fransiskus Ze Owa, Pr (Keuskupan Agung Ende),
Diakon Vincensius Lamawato,Pr (Keuskupan Larantuka),
Diakon Yustinus Oktavianney Dua,Pr (Keuskupan Agung Ende),
Diakon Fransiskus Erikson Wanda,Pr (Keuskupan Agung Ende),
Diakon Damianus Dionesius Nuwa, Pr (Keukupan Agung Ende),
Diakon Robertus Reke,Pr (Keuskupan Agung Ende),
Diakon Dominikus Risno Maden,Pr (Keuskupan Ruteng),
Diakon Valerianus Paulinus Djempau,Pr (Keuskuapan Ruteng),
Diakon Yohanes Marianus, CJD dari biara Agustinian,
Diakon Jakob Dambe, CJD, dari biara Agustinian.
Dengan tema ”Bangkit untuk Melayani”, ekaristi tahbisan diakon ini dimeriahkan oleh koor dari Seminari Tinggi St.Petrus Ritapiret, yang dihadiri oleh 1.500 undangan termasuk di dalamnya Bupati dan Wakil Bupati Sikka serta keluarga diakon.