HARI Sabtu, 13 Mei 2023 merupakan hari penuh syukur bagi Pastor Kepala Paroki dan para pastor serta seluruh umat Paroki Salib Suci Ngabang, Kalbar. Di hari tersebut, Taman Doa Maria Ratu Para Malaikat diresmikan dan diberkati.
Acara peresmian dan pemberkatan Taman Doa Maria Ratu para Malaikat ini dihadiri oleh umat Paroki Salib Suci Ngabang. Hadir pula dalam rangkaian acara tersebut: anggota DPR RI Dapil 1 Kalimantan Barat Drs. Cornelis MH, anggota DPRD Landak, Pastor Paroki, para pastor, para Suster, beserta undangan lainnya.
Taman Doa Maria Ratu Para Malaikat
Hujan lebat tidak memadamkan semangat umat Paroki Salib Suci Ngabang untuk mengikuti acara peresmian dan pemberkatan Taman Doa Maria Ratu Para Malaikat. Lokasinya ada di samping Gereja Salib Suci Paroki Ngabang.
Acara yang semula dijadwalkan pkl 16.00 diundur sampai pkl 16.30 WIB. Tarian pembuka mengawali seluruh rangkaian acara pemberkatan dan peresmian. Sesampai di taman doa diadakan pemotongan pita dan dilanjutkan dengan membuka tirai patung Bunda Maria oleh Bupati Landak periode 2017-2022: Karolin Margeret Natasha MH; juga oleh Penjabat Bupati Landak: Samuel.
Acara selanjutnya dilangsungkan penandatanganan prasasti oleh Mgr.Agustinus Agus dan Karolin Margaret Natasha yang disaksikan oleh Penjabat Bupati Landak: Samuel.
Berdoa bersama Bunda Maria di Taman Doa
Pemberkatan Taman Doa dilangsungkan setelah penandatanganan prasasti; berlangsung dalam Ibadat Pemberkatan yang dipimpin Uskup Keuskupan Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus. Peresmian ini dimeriahkan dengan paduan suara dari Ibu-ibu Katolik Paroki Salib Suci Ngabang.
Dalam homilinya, Mgr. Agus mengharapkan agar Taman Doa yang sudah diresmikan dan diberkati sungguh menjadi taman yang dikunjungi oleh umat untuk berdoa bersama Bunda Maria.
Dengan nada bertanya Mgr Agus berkata, berdoa bersama Maria, kita perlu mengenal siapa itu Maria.
Maria adalah seorang gadis sederhana yang rendah hati dan tulus melaksanakan kehendak Allah. Bahwa dalam melaksanakan kehendak Allah, kita tidak memaksakan kehendak kita namun melaksanakan apa yang dikehendaki Allah dalam hidup kita.
Demikian inti homili Uskup Mgr. Agus.
Sebagai seorang imam, demikian Mgr. Agus, beliau melihat sosok Maria adalah ratu para imam. Karena sebelum wafat di atas salib dan ketika melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di samping-Nya, Yesus berkata, “Ibu, itulah anakmu dan kepada murid yang dikasihi, itulah ibumu.”
Kehadiran Taman Doa hendaknya menjadi penyeimbang dalam menjalani hidup kita: jasmani dan rohani. Kita melaksanakan karya atau pekerjaan. Namun, hendaknya tidak lupa selalu datang kepada Tuhan; berdoa bersama Bunda Maria di Taman Doa Maria Ratu Para Malaikat.
Sebagai ibu, Bunda Maria selalu menolong, sebagaimana yang dikisahkan dalam peristiwa Yesus mengubah air menjadi anggur. Meskipun belum saatnya, namun karena atas permintaan ibu-Nya, Yesus melakukan mukjizat.
Dengan demikian, kita sebagai umat Allah diharapakan menghormati Maria sebagai Bunda Allah dan Bunda Gereja.
