Uskup Mgr. Henricus Pidyarto O.Carm Tahbiskan Imam dan Diakon di Gereja Katedral Malang

0
37 views
Prosesi tahbisan imamat dan diakonat di Gereja Katedral Malang dengan Uskup Penahbis Uskup Keuskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm. (Komsos Keuskupan Malang)

“KITA bergembira. karena pada sore hari ini akan ada satu frater yang akan ditahbiskan menjadi diakon. Sementara, enam diakon ditahbiskan menjadi imam.

Ini merupakan suatu anugerah bagi Gereja -terutama di tempat di mana ada kekurangan tenaga imam dan diakon.

Semoga mereka yang hari ini ditahbiskan menjadi pelayan Gereja dapat melaksanakan tugas mereka dengan baik dan setia sampai akhir.

Kita iringi mereka dengan doa-doa kita; terutama doa dari keluarga – dari orangtua calon diakon dan calon imam. Doa keluarga amat penting bagi mereka.”

Demikian pengantar Misa Tahbisan yang disampaikan Bapak Uskup Keuskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm.

Misa tahbisan dilaksanakan di Gereja Katedral Malang hari Kamis 10 Oktober 2024; mulai pukul 16.30 WIB. Dengan para imam konselebran, yakni:

Uskup Penahbis Mgr. Henricus Pidyarto O.Carm bersama Ketua Unio Keuskupan Malang Romo Petrus Prihatin Pr (kiri) dan Provinsi Ordo Karmel Romo Hariawan Adji O.Carm. (Komisi Komsos Keuskupan Malang)
  • Ketua Unio Keuskupan Malang: Romo Petrus Prihatin Pr.
  • Provinsial CM: Romo Antonius Gigih Julianto CM.
  • Provinsial Ordo Karmel: Romo F. Hariawan Adji O.Carm.
  • Wakil Provinsial SVD Provinsi Jawa: Romo Paulus I Gusti Agung Gede Suhartana SVD.

Tiga puluh menit sebelum misa tahbisan dimulai, namun seluruh bangku di dalam Gereja Katedral Malang telah penuh ditempati oleh umat. Kecuali bangku-bangku yang memang dikosongkan untuk tempat duduk para pastor diosesan Keuskupan Malang dan para imam lainnya dari berbagai tarekat yang berkarya di Keuskupan Malang. Mereka semua akan mengikuti Perayaan Ekaristi. Diperkirakan seluruh pastor yang hadir sekitar 125 orang.

Sehingga umat yang datang kemudian harus menuju tempat duduk di luar samping selatan Gereja Katedral Malang; bahkan meluber sampai belakang dan samping Taman Doa.  

Sedikitnya 125 imam yang berkarya di wilayah pastoral Keuskupan Malang hadir mengikuti prosesi tahbisan diakonat dan imamat di Gereja Katedral Malang, Oktober 2024. (Komisi Komsos Keuskupan Malang)

Adapun nama frater yang akan ditahbiskan sebagai Diakon adalah Fr. Bintang Parhusip O.Carm.

Ia lahir Medan 10 Januari 1994; berasal Paroki Santo Paulus Medan. Ia menjalani Postulat Nabi Elia Sidikalang, Sumatera Utara tahun 2014-2015; Novisiat Regina Apostolorum di Batu tahun 2015-2017.

Ia mengucapkan Kaul Sederhana di Gereja Santo Andreas Malang pada 20 Juli 2017; menyelesaikan studi S1 Filsafat Keilahian di STFT Widya Sasana Malang 2017-2021dan akhirnya studi S2 Magister Filsafat STFT Widya Sasana Malang 2022-2024.

Sedang enam Diakon yang akan menerima Sakramen Imamat dan ditahbiskan menjadi imam adalah nama-nama berikut ini:

Jelang penerimaan tahbian diakonat dan Sakramen Imamat, frater dan diakon yang akan ditahbiskan mohon doa dari segenap Orang Kudus. (Komisi Komsos Keuskupan Malang)

1. Diakon Fransiskus Anang Adi Prasetyo.

Ia lahir Lumajang, Jatim, 18 Desember 1996, berasal Paroki Maria Ratu Damai Lumajang. Ia mengawali pendidikan di Seminari Menengah Marianum Probolinggo tahun 2012-2016; menjalani masa pembinaan awal sebagai calon imam diosesan di Seminari Tahun Orientasi Rohani (TOR) di Lawang tahun 2016-2017; studi S1 di STFT Widya Sasana Malang tahun 2017-2021 dan lanjut menyelesaikan studi S2 STFT Widya Sasana Malang 2022-2024.

Ia menerima Tahbisan Diakonatnya tanggal 25 April 2024. Masa Diakonat dia jalani di Paroki Santo Johanes Penginjil Bondowoso. Ia mengambil motto tahbisan: “Bukan aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.”

2. Diakon David Morrison Marrus

Ia lahir di Jakarta tanggal 23 Desember 1991; menyelesaikan studi S1 STFT Widya Sasana Malang 2014 dan menjalani tugas sebagai Tenaga Pastoral Paroki Bintang Samudra Situbondo tahun 2015. Ia kemudian melanjutkan studi S2 Managemen Pendidikan UM dan lulus tahun 2020 dan baru kemudian menjalani Pendidikan KPA tahun 2020, TOR di Lawang 2021, Praktik Pastoral di Paroki Banyuwangi 2022.

Ia menjalani pendidikan calon imam di Seminari Tinggi San Giovani XXIII dan lanjut pendidikan S2 STFT Widya Sasana Malang tahun 2024. Masa Diakonatnya dia jalanio di Paroki Katedral Malang. Motto tahbisannya berbunyi: “Dari Injil itu, aku telah menjadi pelayannya menurut kasih karunia Allah yang dianugerahkan kepadaku.” 

3. Diakon Stepanus Angga CM

Ia lahir Nangarioi, 13 September 1995; berasal dari Paroki Santo Montfort Serawai, Keuskupan Sintang, Kalbar. Menyelesaikan pendidikan S1 di STFT Malang 2016-2020 dan lanjut studi S2 Filsafat Teologi STFT Widya Sasana Malang 2022-2024.

Ia menjalani Praktik Pastoral di Paroki Santo Fransiskus Xaverius KAJ 2020-2021 di Jakarta Utara; mengucapkan Kaul Kekal di Seminari Tinggi CM 27 November 2022. Menerima Tahbisan Diakonat tanggal 25 April 2024 dan mengambil motto: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataan-Mu itu”.

4. Diakon Adrianus Aman CM

Ia lahir Manggarai, Flores, tangga 1 Mei 1995; berasal Paroki Roh Kudus Keuskupan Ruteng. Ia menjalani studi S1 Filsafat Teologi di STFT Widya Sasana Malang tahun 2016-2020; lanjut studi S2 Filsafat Teologi STFT Widya Sasana Malang tahun 2022-2024 dan menjalani Praktik Pastoral di Paroki Pandaan tahun 2020-2021.

Ia mengucapkan Kaul kekal di Seminari Tinggi CM Malang tanggal 27 November 2022; menerima Tahbisan Diakonat di Gereja Katedral Malang 25 April 2024 dan mengambil motto berbunyi: “Roh Tuhan ada padaku oleh sebab dia telah mengurapi aku untuk menyampaikan kabar baik.”

5. Diakon Alfonsus Christ Setiawan O.Carm

Ia lahir di Jakarta tanggal 1 Agustus 1989; berasal dari Gereja St. Maria Bunda Karmel (MBK) Paroki Tomang KAJ. Ia mengucapkan Kaul Perdana tanggal 27 Juli 2012 dan Kaul kekal tanggal 16 Juli 2023; menjalani praktik diakonat di Gereja Gembala Baik Batu Paroki Batu Malang.

6. Diakon Gregorius Loudowick Lengga Wangge SVD

Ia lahir di Surabaya tanggal 17 Februari 1996; berasal dari Paroki St. Yusuf Keuskupan Surabaya.

Ia menjalani Masa Novisiat SVD Roh Kudus Batu tahun 2015-2017; mengucapkan Kaul perdana tanggal 15 Agustus 2017; menyelesaikan studi S1 Filsafat Teologi di STFT Widyasasana Malang 2017-2020 dan PraktikPastoral di Gereja Santo Pius X Paroki Tenggarong, Keuskupan Agung Samarinda, Kaltim, tahun 2020-2022. Kemudian melanjutkan studi S2 di STFT Widya Sasana Malang 2022-2024; mengucapkan Kaul kekal tanggal 15 Agustus 2023; menerima Tahbisan Diakonat tanggal 25 April 2024 dan Praktik Diakonat di Paroki Pademangan KAJ.

Bacaan-bacaan Suci sepanjang msa diambil dari Kitab Bilangan 11:11-16, Kisah Para Rasul 6:1-7, Injil Lukas 10:1-7. Benang merah dari bacaan ini adalah bahwa pekerjaan melayani Tuhan adalah pekerjaan yang berat dengan berbagai alasan.

Penumpangan tangan menjadi penanda utama prosesi tahbisan diakonat dan tahbisan imamat. (Komisi Komsos Keuskupan Malang)

Menjadi diakon dan imam yang biasa saja

“… untuk dapat membantu pemimpin Gereja, orang-orang yang dipilih harus memenuhi kriteria tertentu,” ungkap Uskup Penahbis Mgr. Henricus Pidyarto O.Carm.

Kemudian, Mgr. Henricus berbagi pesan dari Provinsial Ordo Carmel terdahulu, ketika dirinya dulua akan ditahbiskan: “Jadilah imam biasa yang tidak merepotkan provinsial.”

“Syarat yang ditentukan dalam Kisah Para Rasul bukanlah orang yang Ahli Taurat atau punya keahlian luar biasa; tetapi orang terkenal baik penuh Roh Kudus dan iman. Memang kita bersyukur, kalau para pelayan Tuhan punya bakat luar biasa dengan talenta luar biasa.

Tetapi yang pertama-tama adalah menjadi imam-diakon yang biasa-biasa saja dan yang tidak macam-macam. Tapi menjadi biasa itu tidak gampang. Syarat untuk menjadi diakon adalah penuh Roh Kudus penuh iman terkenal baik dan bijaksana. Syarat ini juga berlaku untuk para imam dan uskup”.

“Sudilah menjadi pelayan-pembantu yang biasa-biasa saja yang tidak merepotkan atau tidak menambah beban.

Semoga mereka menjadi rekan kerja yang baik dalam pelayanan baik untuk mewartakan Injil untuk menjadi pelayan misteri suci dalam sakramen-sakramen dan pelayanan non sakramental.

Semoga menjadi pelayan yang baik menjadi pembantu yang baik bagi para uskup dan mengingat akan sumpah setia yang akan anda ucapkan.

Sebagai seorang religius, sumpahnya setia pada pemimpin tarekat dan uskup yang dilayani di mana dia ditempatkan.

Untuk imam diosesan, maka sumpah setia dan hormat kepada uskupnya. Kalau janji ini dipegang, tidak perlu prestasi yang hebat-hebat. Cukup setia dan saleh itu sudah sangat membantu Gereja.”

Demikian penggalan homili Bapak Uskup Keuskupan Malang.

Para imam baru ikut ambil bagian dalam perayaan ekaristi bersama uskup penahbis Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm di Gereja Katedral Malang. (Komisi Komsos Keuskupan Malang)

Ucapan terimakasih dan mohon doa serta bimbingan

Sambutan neomis (imam tahbisan baru) diwakili oleh Romo David Morrison Marrus. Ia menyampaikan beberapa hal:

  • Ucapan syukur, karena kemurahan hati Allah diperkenankan sampai titik ini.
  • Terimakasih kepada Bapak Uskup, orangtua,para imam formator, lembaga pendidikan dan para donatur.
  • Terimakasih kepada Pastor Paroki Katedral Malang.
  • Mohon doa dan bimbingan dari Bapak Uskup, segenap orangtua, dan umat beriman di mana kami akan ditempatkan.

Tugas pengutusan para neomis

Tugas Perutusan para Diakon dan Neomis disampaikan oleh Bapak Uskup Keuskupan Malang, Provinsial Ordo Karmel, Provinsial Kongregasi Misi, dan Provinsial SVD.  

  1. Diakon Bintang Parhusip O.Carm ditugaskan menjalani Praktek Diakonat di Sumatera Utara.
  2. Romo Fransiskus Anang Adi Prasetyo Pr menjadi Pastor Rekan di Paroki St. Albertus de Trappani Blimbing, Malang.
  3. Romo David Morrison Marrus Pr jadi Pastor Rekan di Gereja Maria Ratu Damai Paroki Banyuwangi.
  4. Romo Stepanus Angga CM jadi Pastor Rekan Gereja St. Vincentius Paroki Batulicin, Keuskupan Banjarmasin, Kalsel.
  5. Romo Adrianus Aman CM jadi Pastor Rekan Gereja St. Paulus Paroki Bojonegoro; juga dosen di STKIP Widya Yuwana Madiun.
  6. Romo Alfonsus Christ Setiawan O.Carm ditugaskan untuk misi.
  7. Romo Gregorius Loudowick Lengga Wangge SVD bermisi di SVD Propinsi Jawa.

Ramah tamah

Sesudah prosesi tahbisan diakon dan imam selesai, para tamu undangan diundang untuk mengikuti ramah tamah dengan dua tempat pilihan: halaman depan Biara Ordo Karmel yang terletak di Jalan Talang Malang dan biara CM di Jalan Raya Langsep Malang.

Pada kedua tempat tersebut para tamu undangan diberi keleluasan untuk menyampaikan selamat atas tahbisan dan berfoto bersama neomis.

Kredit foto: Komisi Komsos Keuskupan Malang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here