USKUP Keuskupan Tanjung Selor di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) saat ini adalah Mgr. Paulinus Yan Olla MSF.
Ia menjadi uskup kedua di keuskupan ini, setelah pendahulunya Mgr. Yustinus Harjasusanto MSF mendapat mandat dan tugas baru di Keuskupan Agung Samarinda.
Mgr. Paulinus Yan Olla MSF adalah alumnus Fakultas Teologi Wedabhakti tahun perkuliahan 1992-1994 dan sebelumnya menempuh studi filsafat di kampus yang sama.
Konsili Vatikan II hasilkan pembelajaran teologi kontekstual
Sebagai alumnus dan anggota IKAFITE (Ikatan Alumni Fakultas Filsafat dan Teologi Universitas Sanata Dharma), ia sangat antusias diajak bicara tentang hasil-hasil Konsili Vatikan II.
Terutama, kata Mgr. Yan Olla MSF, yang terkait dengan produk pembelajaran teologi yang dia rasakan sangat kontekstual dengan perkembangan zaman dan kebutuhaan reksa pastoral saat ini.
“Dan itu diajarkan di Fakultas Teologi Kepausan Wedabhkati dan Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma,” papar Mgr. Yan Olla MSF, Uskup Keuskupan Tanjung Selor di Provinsi Kaltara.
Menurut dia, pembelajaran teologi yang kontestual pada zamannya ini bisa terjadi karena hasil-hasil Konsili Vatikan II yang menjadikan Gereja Katolik lebih fleksibel, semakin “membumi” dan semakin intensif mau bersinggungan dengan konteks sosial-budaya masyarakat setempat. Juga semakin terbuka ingin berdialog dengan komunitas-komunitas pemeluk agama lain.
Perayaan Tahun Solidaritas Misi di paroki-paroki
Mendapat berkah berupa pembelajaran teologi yang kontekstual itulah dan sebagai prelatus di wilayah pastoral Keuskupan Tanjung Selor di Kaltara, maka Mgr. Paulinus Yan Olla MSF lalu mendesain program acara “Tahun Solidaritas Misi” yang setiap tahun diadakan di paroki dan tahun berikutnya di paroki berbeda.
“Ini merupakan salah satu bentuk ungkapan Keuskupan Tanjung Selor untuk mewujudkan ide besar dalam Konsili Vatikan II yang mendefinisikan Gereja sebagai Umat Allah; juga Gereja sebagai communio,” papar Mgr. Yan Olla MSF.
Kredit: Mgr. Paulinus Yan Olla, Komisi Komsos Keuskupan Tanjung Selor