BUKAN Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC namanya, kalau tidak suka bicara the to point dan blak-blakan dalam mengutarakan gagasan dan perhatiannya atas berbagai permasalahan sosial kemasyarakatan.
Perjanjian Malino II
Dalam upayanya menyelesaikan konflik sectarian yang melanda Provinsi Maluku beberapa tahun lalu, Mgr. PC Mandagi MSC aktif “bergerilya” menyambangi para tokoh agama lintas iman dan figur-figur penting di dalam pemerintahan pusat dan daerah agar secara bersama-sama mengupayakan terjadinya perdamaian di Maluku.
Maka, di kemudian hari lahirlah Piagam Malino II yang ditandatangani tanggal 13 Februari 2002 sebagai bentuk penyelesaian masalah antara pihak-pihak yang terlibat konflik sektarian Maluku sejak 1999 di Maluku.
Langsung gercep
Ketika penulis mengirim notifikasi permohonan beliau agar bersedia menyampaikan pendapatnya atas gagasan IKAFITE (Ikatan Alumni Fakultas Filsafat dan Teologi Universitas Sanata Dharma) selenggarakan acara Peringatan 60 Tahun Konsili Vatikan II, Sabtu 15 Oktober 2022 di kampus Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma, maka tanpa banyak ba-bi-bu lagi Uskup Mgr. PC Mandagi MSC langsung oke saja.
Tanpa banyak basa-basi, beliau langsung mengirim pesan videonya hanya dalam tempo dua hari pasca permohonan tersebut disampaikan. Bahkan juga tak segan angkat telepon untuk sekadar mengobrol.
Sumber energi batin
Menurut Uskup Keuskupan Amboina (1994-2020) ini, Konsili Vatikan II telah menjadi “sumber energi” bagi Gereja Katolik Semesta untuk senantia mau memperbaharui diri (ecclesia semper reformanda).
“Bagi saya dan khususnya untuk menemukan relevansinya Konsili Vatikan II di sini, maka konsili telah mendorong Gereja Katolik Indonesia semakin menemukan jatidirinya yang kian sejati,” papar Mgr. PC Mandagi MSC yang pernah mengampu tugas dan tanggungjawab besar sebagai Pater Provinsial Tarekat MSC kurun masa tahun 1990-1994.
Menjadi Gereja Katolik Indonesia sejati
Salah satu ciri baik menuju “arah tepat ke masa depan” di dalam struktur tata Kelola Gereja Katolik Indonesia itu, demikian menurut Mgr. PC Mandagi MSC, adalah semakin banyaknya kaum awam di Indonesia untuk melibatkan diri dalam urusan Gereja. Juga bersedia berpartisipasi dalam berbagai urusan sosial kemasyarakatan demi terciptanya bonnum commune yang semakin membaik.
Itulah yang pantas kita syukuri bersama.
“Karena itu, bagi saya menjadi sangat jelas bahwa Konsili Vatikan II semakin membawa Gereja Katolik Indonesia kian sejati. Itu ditandai dengan keterlibatan kaum awam di dalam banyak hal,” papar Mgr. PC Mandagi MSC yang punya tiga adik kandung menjadi satu imam MSC dan dua lainnya menjadi religius bruder.
Kredit: Mgr. PC Mandagi MSC via Komisi Komsos Keuskupan Agung Merauke, Papua Selatan.