Uskup Mgr. Pius Riana Prapdi Resmikan Dua Bangunan Kompleks Catholic Center Paya Kumang Ketapang

0
102 views
Uskup Keuskupan Ketapang Mgr. Pius Riana Prapdi dan Bupati Martin Rantan resmikan dua fasilitas baru di Kompleks Catholic Centre Paya Kumang, Ketapang, Kalbar. (Frans Alkap Pasti)

USKUP Keuskupan Ketapang Mgr. Pius Riana Prapdi hari Sabtu tanggal 13 Juli 2024 ini meresmikan dua bangunan di kompleks Catholic Center Paya Kumang, Kota Ketapang, Kalbar. Pada kesempatan sama, ia mengajak umat meneruskan semangat misioner dan cerdas Dermalo Yosep Murial dan Petrus Yosep Denggol.

  • Gedung pertama yang berkati adalah Gedung Bina Utama Payak Kumang. Bangunan ini baru saja selesai direnovasi. Gedung ini sekarang bernama “Rumah Adat Dermalo Yosep Murial”.
  • Gedung kedua yang diberkati adalah Komplek Penginapan dan mendapat nama “Rumah Penginapan Petrus Josep Denggol”.

Kedua bangunan ini diberkati pada misa syukur atas kisah perjalanan selama 29 tahun tahbisan imamat Uskup Mgr. Pius. Hadir pada ekaristi syukur ini sebanyak delapan orang imam yang penerimaan Sakramen Imamat dan penahbisan mereka menjadi imam berbarengan dengan Uskup Mgr. Pius Riana Prapdi. Mereka ini dengan demikian menjadi teman seangkatan Uskup Mgr. Pius.

Kedua bangunan “baru” tersebut dimulai penggunaannya setelah diresmikan oleh Bupati Kabupaten Ketapang: Martin Rantan SH, MSos.

Bapak Uskup Keuskupan Ketapang Mgr. Pius Riana Prapdi di awal Januari 2017 menatap bangunan kokoh rumah adat khas Dayak bernama Rumah Panjang atau Rumah Betang di Kompleks Paroki Payakumang di Kota Ketapang, Kalbar. (Mathias Hariyadi)
Penampakan Rumah Betang atau Rumah Panjang awal tahun 2017 lalu. Rumah adat khas Dayak ini berada di Kompleks Catholic Center Payak Kumang, Kota Ketapang, Kalbar. (Mathias Hariyadi)

Nama semula

“Rumah Adat Dermalo Yosep Murial” sebelumnya adalah Gedung Pastoral Bina Utama Payak Kumang. Orang Ketapang mengenalnya sebagai Rumah Adat Dayak, karena bangunannya memang seperti Rumah Panjang Orang Dayak.

Gedung ini juga sering di pakai untuk kegiatan keagamaan, rapat-rapat dan juga resepsi perkawinan. Dalam beberapa kali pemilu, Gedung Bina Utama ini dipakai untuk tempat melipat surat suara. Rumah adat ini mengambil peran mendukung dalam beberapa kali pesta demokrasi di Ketapang.

Uskup Keuskupan Ketapang Mgr. Pius Riana Prapdi menjelaskan pemberian nama bangunan “Dermalo Yosep Murial” dan “Petrus Josep Denggo”l adalah untuk menghargai perjuangan kedua tokoh awal Katolik di Keuskupan Ketapang.

“Dermalo Josep Murial adalah tokoh awal yang visioner dan cerdas. Yang permintaannya agar Uskup Prefektur Apostolik Borneo: Mgr. Pasificus Bos OFMCap -selain mengajar agama Katolik- juga harus membangunan sekolah dan fasilitas kesehatan bagi masyarakat Dayak di kawasan pedalaman. Perannya sungguh telah memberi pondasi bagi pengembangan umat Katolik,” demikian Uskup Mgr. Pius.

Rumah Adat “Dermalo Joseph Murial” di Kompleks Catholic Center Payak Kumang, Kota Ketapang, Kalbar. (Frans Alkap Pasti)

Tentang Petrus Josep Denggol

Uskup Pius juga menambahkan, dari sosok Petrus Josep Denggol inilah, maka umat Katolik di wilayah pastoral Keuskupan Ketapang dapat belajar semangat mengabdi pada Gereja, berbakti kepada negara, serta peduli pada masyarakat.

Petrus Joseph Denggol memiliki semangat misioner tinggi. Ia pernah menjadi katekis di Ketapang dan Sanggau; juga pernah menjadi penjabat (Pjs) Bupati Ketapang tahun 1970-1972, serta menjadi pengurus Yayasan Pengembangan Sosial Ekonomi Ketapang.

Pada peresmian tersebut, Bupati Martin Rantan mengucapkan terimakasih kepada Uskup Ketapang. Ini karena pihak keuskupan berkenan memberikan nama Gedung “Dermalo Yosep Murial” untuk rumah adat yang diresmikan.

“Atas nama pemerintah daerah dan keluarga, saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada Keuskupan Ketapang yang telah memberi nama gedung ini Rumah Adat Dermalo Yosep Murial,” ucap Bupati Martin Rantan dalam sambutannya.

Menurut Bupati Martin, kedua tokoh bernama Murial, Denggol atau juga Bantang dan Rehal masih punya kaitan keluarga. “Mereka semua adalah perintis pengembangan agama Katolik di Serengkah. Juga masih berkaitan keluarga semua.”

Ucapan penghargaan juga disampaikan Paulus Lukas Denggol, salah satu putera Petrus Joseph Denggol. “Terimakasih atas penamaan Rumah Penginapan Petrus Josep Denggol ini. Semoga kita semua dapat meneruskan semangar dan karyanya,” ungkap Paulus Denggol.

Fasilitas baru di Kompleks Catholic Center Paya Kumang, Kota Ketapang, Kalbar adalah Gedung Penginapan “Petrus Joseph Denggol”. Bersama Rumah Adat “Yosep Dermalo Murial”, fasilitas rumah penginapan ini diresmikan oleh Uskup Keuskupan Ketapang Mgr. Pius Riana Prapdi dan Bupati Kabupaten Ketapang Martin Rantan SH. (Frans Alkap Pasti)

Tentang Yosep Dermalo Murial

Khusus untuk penamaan “Yosep Dermalo Murial”, Bupati Kabupaten Ketapang Martin Rantan merupakan keturunan kelima dari orangtua dan demong ini. Puteri Murial bernama Jeriah dulu menikah dengan Kenduruhan Banjir.

Kemudian Banjir memiliki keturunan dan salah satunya Bantang. Ibu Bupati Martin bernama Theresia Zitta adalah puteri Pak Bantang. Th Zitta menikah dengan Bapak Andreas Rantan.

Penamaan Rumah Adat “Dermalo Yosep Murial” merupakan hal khusus. Nama tokoh ini juga memang mempunyai ikatan yang kuat dengan Bupati Martin Rantan. Untuk diketahui, Murial adalah seorang demong di Kampung Serengkah.

Ia dibaptis menjadi Katolik tahun 1918 oleh Mgr. Pasificus Bos OFMCap, Prefektur Apostolik Borneo waktu itu. Ia dibaptis dengan nama baptis: Yosep. Dengan demikian, Dermalo Yosep Murial adalah orang Dayak pertama yang dibaptis menjadi Katolik di wilayah pastoral Keuskupan Ketapang sekarang.

Menghargai peran tokoh sejarah

Uskup Ketapang, Mgr. Pius Riana Prapdi menjelaskan, pemberian nama bangunan “Dermalo Yosep Murial” dan “Petrus Josep Denggol” adalah untuk menghargai perjuangan kedua tokoh awal masyarakat Katolik Ketapang.

“Dermalo Josep Murial adalah tokoh awal Dayak Katolik yang visioner dan cerdas. Permintaannya agar Uskup Mgr. Bos OFMCap adalah selain mengajar agama Katolik, juga harus membangun sekolah dan fasilitas kesehatan bagi masyarakat Dayak pedalaman. Semua ini sungguh memberi pondasi bagi pengembangan umat Katolik,” demikian Uskup Mgr. Pius.

Uskup Pius juga menambahkan, dari Petrus Josep Denggol inilah umat Katolik khususnya dapat belajar semangat mengabdi pada Gereja, berbakti kepada negara, serta peduli pada masyarakat.

Petrus Joseph Denggol pernah menjadi Katekis di Ketapang dan Sanggau; juga pernah menjadi penjabat (Pjs) Bupati Ketapang tahun 1970-1972, serta pengurus Yayasan Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Ketapang pada masa tuanya.

Pemberkatan kedua fasilitas baru oleh Uskup Ketapang dan seremoni peresmian oleh Bupati Martin Rantan ini dilaksanakan berkaitan dengan peringatan pesta tahbisan imamat 29 tahun Uskup Ketapang Mgr. Pius Riana Prapdi. Ekaristi syukur dan peresmian kedua fasilitas itu dihadiri oleh para imam teman-teman seangkatan Uskup Pius.

Acara yang berlangsung khidmat ini juga di hadiri oleh segenap anggota keluarga Petrus Joseph Denggol serta perwakilan umat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here