Uskup Mgr. Siprianus Hormat Sambut Kedatangan Jenazah Mgr. Hubertus Leteng di Keuskupan Ruteng

1
701 views
Umat Keuskupan Ruteng menyambut kedatangan jenazah Mgr. Hubertus Leteng di halaman Keuskupan Ruteng, Senin malam 1 Agustus 2022. (Romo Ferry Sutrisna Widjaja Pr/Keuskupan Bandung)

SENIN malam tanggal 1 Agustus 2022. Dalam kegelapan malam, iring-iringan mobil pembawa jenazah Mgr. Hubertus Leteng akhirnya berhasil tiba dengan selamat di Keuskupan Ruteng.

Uskup Keuskupan Ruteng Mgr. Siprianus Hormat hadir menyambut kedatangan jenazah Mgr. Hubertus Leteng.

Uskup Keuskupan Ruteng Mgr. Siprianus Hormat menyambut kedatangan jenazah Mgr. Hubertus Leteng di Keuskupan Ruteng. Ikut dalam rombongan penyambutan jenazah mantan Uskup Keuskupan Ruteng periode 2009-2017 ini adalah Uskup Emeritus Keuskupan Bogor Mgr. Cosmas Michael Angkur OFM dan para imam lokal dan para imam dari Keuskupan Bandung dan Keuskupan Agung Jakarta. (Romo Ferry Sutrisna Widjaja Pr)

Ikut menyertai perjalanan jenazah Mgr. Hubertus Leteng dari Labuan Bajo menuju Keuskupan Ruteng –sekitar 3,5 jam perjalanan sejak Senin petang- antara lain:

  • Uskup Emeritus Keuskupan Bogor Mgr. Cosmas Michael Angkur OFM yang sejak pensiun memang tinggal menetap di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT.
  • Vikjen Keuskupan Bandung: Romo Yustinus Hilman Yustinus Hilman Pujiatmoko. Dari Keuskupan Bandung ada Romo Ferry Sutrisna Widjaja Pr, Romo Haryanto Pr, dan Romo Dwi dari Paroki Garut, Jabar.
  • Romo Roy Djakarya Pr dari Keuskupan Agung Jakarta.
  • Sejumlah imam lokal Keuskupan Ruteng, beberapa religius lain, dan kerabat serta anggota keluarga almarhum Mgr. Hubertus Leteng.
Iring-iringan mobil pembawa jenazah Mgr. Hubertus Leteng disambut hangat oleh masyarakat lokal Keuskupan Ruteng. Bahkan umat Katolik di Cancar dan Paroki Wenakeng berprakarsa menghentikan iringan mobil pembawa jenazah untuk sejenak mendoakan almarhum Mgr. Hubertus Leteng. (Romo Ferry Sutrisna Widjaja Pr)

Diterima hangat oleh umat Katolik Keuskupan Ruteng

Dalam perjalanan panjang dari Labuan Bajo menuju Ruteng, rombongan iring-iringan mobil pembawa jenazah Mgr. Hubertus Leteng disambut dengan elu-eluan isak tangis dan ungkapan dukacita dari umat lokal.

Pemandangan mengharukan ini antara lain terjadi di Cancar — tidak jauh dari Ruteng. Berlangsung dalam kegelapan malam. Hanya diterangi oleh nyala lampu mobil dan lilin-lilin yang dibiarkan menyala di sepanjang ruas jalan.

Bahkan, umat Katolik di sepanjang jalan menuju Ruteng dengan setia mau “menunggu” kedatangan iring-iringan mobil pembawa jenazah Mgr. Hubertus Ruteng. Dengan membawa lilin-lilin.

Membiarkan lilin-lilin itu tetap bernyala.

Dan ketika mobil iring-iringan jenazah itu tiba mendekati akses jalan di permukiman desa, maka Umat Paroki Wenakeng kemudian berinisiatif menyetop mobil jenazah.

Sejenak mendoakan Uskup Emeritus Mgr. Hubertus Leteng yang mereka cintai.

Semuanya berlangsung spontan dan penuh keharuan.

Betapa umat Katolik Keuskupan Ruteng mencintai mantan prelatus yang pernah menggembalakan Keuskupan Ruteng kurun waktu 2009-2017.

Almarhum Mgr. Hubertus Leteng lahir di Flores tanggal 1 Januari 1959 dan meninggal dunia dalam usia 63 tahun di RS Borromeus Bandung hari Minggu pagi tanggal 31 Juli 2022.

1 COMMENT

  1. Dari sebagian yg menangisi, berapa banyakah yg tempo hari bersatu untuk meminta untuk turun tahta? Ada asap pasti ada api.

    Bahasa media saat ini nampaknya (selalu) ingin mengangkat sesuatu untuk menutupi apa yg sebetulnya (masih) ada, tak jarang untuk menggiring opini publik. Fakta & keseimbangan? Nanti dulu.

    Betul memang tidak ada manusia yg sempurna. Tetapi bukankah suatu kemanusiaan kalau umat mengharapkan keutamaan dari pemimpinnya seperti yg diajarkan junjungan nya? Sama seperti perkataan Yesus di Lukas 9:62 Tetapi Yesus berkata: “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah”. Apakah Yesus seorang yg perfeksionis? Atau kuasa tahbisan suci menghasilkan semboyan In Persona Christi yg cukup untuk mentolelir semua yg bersangkutan? Wallahualam.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here