ORANG Farisi dan ahli Taurat begitu teguh memegang adat istiadat, sehingga hukum Tuhan pun sering dikalahkan. Mereka sangat mementingkan hal-hal seremonial seperti kebersihan tangan, tubuh dan perkakas yang digunakan. Namun, hal yang terutama, kemurnian hati, justru mereka abaikan.
Yesus mengecam sikap mereka dan menegurnya. Yang membuat seseorang menjadi najis bukanlah karena makanan yang disantapnya, melainkan karena hal-hal jahat yang keluar dari hatinya. Ia melihat dan menilai kedalaman hati seseorang bukan apa yang nampak di permukaan. BagiNya, penampilan lahiriah yang menawan dan nampak suci adalah sia-sia belaka, bila tidak didukung dengan sikap hati yang selaras.
Mari tempatkan Tuhan sebagai yang terutama didalam hidup kita. Mohon bimbinganNya agar kita dimampukan untuk memiliki integritas dan komitmen dalam menjalankan perintahNya di dalam kehidupan kita sehari-hari, yakni untuk hidup saling mengasihi.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)