Kemarin kita merenungkan tentang melayani dengan semangat rendah hati. Hari ini, sabda Tuhan berbicara tentang utusan Tuhan tanpa upah.
Nabi Yeremia dipanggil untuk melakukan yang benar dan secara benar tanpa mengharapkan penghormatan dan balasan. Sebaliknya, dia mesti siap menghadapi orang-orang yang mengkritik, mencemooh, dan mencoba menyingkirkannya (Yeremia 18: 18).
Sikap orang-orang yang memusuhi membuat Yeremia bertanya-tanya.
Mengapa Tuhan membiarkan hal itu terjadi? Bukankah dia berbicara atas nama mereka dan demi kebaikan mereka (Yeremia 18: 20)?
Tidak dibalas tetapi malah dimusuhi, itulah pengalaman yang dihadapi Yeremia.
Yesus mengalami hal serupa. “Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari yang ketiga Ia akan dibangkitkan.” (Matius 20: 19).
Kini, para murid Yesus pun dipanggil untuk menghadapi hal serupa. Melakukan semua yang baik dan benar dan siap ditertawakan, dicemooh, dibuli, dan bahkan dibunuh. Bukan hanya tidak memperoleh upah, melainkan direndahkan.
Dunia belum siap mendengarkan sabda tentang kebenaran dan keadilan. Sebagian warga dunia tidak bersedia berkorban tanpa upah. Bahkan murid Yesus mengharapkan kedudukan sebagai balasan dari mengikuti Dia (Matius 20: 21.23).
Mereka yang mengikuti Dia akan mengalami nasib serupa. Ditolak dan dicemooh.
Beranikah mereka menjadi murid-murid Tuhan yang ditolak dan utusan Tuhan tanpa upah?
Rabu, 8 Maret 2023