Vatikan: Tewasnya Khaddhafi Ingatkan Penderitaan Manusia

0
1,284 views
Ilustrasi: Lapangan Santo Petrus Vatikan dari Kopula Basilika. (Mathias Hariyadi)

TAHTA Suci akhirnya ikut bicara mengomentari peristiwa tewasnya Kolonel Muammar Khaddafi. Menurut Tahta Suci, kematian Sang Kolonel itu merupakan momentum tepat untuk  merefleksikan kembali penderitaan manusia akibat praktik sistem kekuasaan yang tidak menghargai martabat manusia. Rakyat Libya diharap jangan sampai menyimpan dendam yang pada akhirnya hanya akan menyulut kekerasan tanpa akhir. Sebaiknya, Vatikan berharap segera muncul kesepakatan damai dan tumbuhnya solidaritas bersama untuk membangun keadilan sosial dan penegakan hukum.

Hubungan Diplomatik

Dalam menata hubungan diplomatik dengan negara-negara lain, otoritas Tahta Suci biasanya mendasarkan hubungan antarnegara dan bukan antarpemerintah. Karena itu, Tahta Suci tidak “bersedia” mengakui keberadaan Dewan Transisi Nasional (NTC) sebagai otoritas “resmi” di Libya paska tergulingnya Sang Kolonel. Namun, karena situasi riilnya mengatakan, NTC menjadi pemangku pemerintahaan di Libya dalam masa-masa transisi ini, Tahta Suci memandangnya sebagai perwakilan sah rakyat Libya.

Sejauh ini, Vatikan telah melakukan kontak-kontak diplomasi dengan otoritas baru di Libya. Sekretariat Negara Tahta Suci sudah menjalin kontak dengan Kedubes Libya di Vatikan. Menlu Vatikan Kardinal Dominique Mamberti sempat menyapa dan bicara dengan Dubes Libya untuk PBB saat berlangsung Sidang Umum PBB beberapa waktu silam.

Belakangan, Nuntio Apostolik untuk Libya Mgr. Tommaso Caputo  yang berbasis di Malta menyempatkan diri bertolak ke Tripoli untuk kunjungan resmi selama tiga hari  tanggal 2-4 Oktober lalu. Di Ibukota Libya, Mgr. Caputo diterima penjabat Perdana Menteri  Dr. Mahmoud Jibril.

Kepada mitranya dari Libya, Mgr. Caputo menegaskan  pentingnya tetap menjaga  hubungan diplomatik antara Tahta Suci dan Libya. Tahta Suci memberikan dukungan bagi rakyat Libya selama menjalani masa transisi.  Kepada Nuntio, Kemlu Libya menyatakan penghargaannya yang mendalam atas perhatian Vatikan mencermati perkembangan politik di negeri kaya minya di Afrika Utara ini.

Gereja Katolik –demikian pertanyaan Kemlu Libya—mendapat sambutan hangat di Libya dengan partisipasinya membangun  pusat-pusat layanan kemanusiaan seperti RS di sejumlah sentra permukiman katolik.

Sumber: www.vatican.va

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here