JALAN menuju Bukit Langbiang yang di Da Lat dikenal sebagai “monumen” cinta antara Lang dan Biang rupanya menjadi catatan menarik saya ketika mengenal singkat Thrang. Ini adalah nama gadis manis dari Hanoi di Vietnam bagian Utara yang secara kebetulan datang hampir bersamaan dengan saya tiba di tempat parkiran di Langbiang.
Alih-alih mencari teman untuk bisa naik jip bersama mendaki ke Bukit Langbiang, datang Ms. Thrang bersama temannya dari Da Lat menaiki sepeda motor. Honda saya sudah sekian lama parkir dan berhenti sejenak menunggu datangnya “kawan seperjalanan” menuju puncak.
Thrang yang manis menawan menjadi menarik diajak sebagai “temen jalan” naik jip ke puncak Bukit Langbiang. Jadilah, saya, Thrung, Thrang dan kawannya juga dari Hanoi, bersama dua temen lainnya menjadi satu tim rombongan jip mendaki Bukit Langbiang.
5.000 Vietnam dong
Puncak Bukit Langbiang menyediakan dua buah teleskop bagi para wisatawa yang ingin mengintip keindahan panorama di bawah bukit dari jarak dekat. Pertama-tama Thrung mencobanya terlebih dulu. Katanya, “Wah menarik sekali!”. Sejenak kemudian, Ms. Thrang –gading menawan dari Hanoi—juga mencobanya. “Fantastik,” jeritnya manja sembari bergelayut mesra di pundak teman prianya.
Saya sebenarnya tak tertarik memanfaatkan teleskop itu. Saya lebih asyik membidik pemandangan alam di balik lensa kamera. Namun, tiba-tiba Thrung menawari sebuah kenangan manis dari Ms. Thrang –teman kami selayang pandang—dengan sebuah mata uang bernilai 5.000 Vietnam dong (setara Rp 2.500).
“Ini untuk bayar teleskop,” kata Thrung menirukan ucapan Ms. Thrang yang berbaik hati kepada saya.
Saya pun jadi senang, karena ada teman wanita lokal Vietnam berbaik hati pada saya: orang asing di Da Lat.
Berkat 5.000 Vietnam dong itulah, pertemanan kami menjadi lebih enak dan lancar. Selain berfoto-foto bersama dan ngomong dengan bahasa isyarat, kami berempat pun sepakat jalan bersama menaiki sepeda motor kami masing-masing menuju pusat kota Da Lat.
Menikmati keindahan alam di kota Da Lat menjadi semakin berkesan dan manis tertinggal di benak dan hati saya. Apalagi ditambahi kesan diberi “kenangan indah” berbentuk 5.000 dong disertai senyuman manis Ms. Thrang dari Hanoi…
Rasanya? Kata orang Indonesia yang lagi kasmaran: Wuih, selangit deh!.
Link:
Vietnam dalam Tiga Pekan: “Ziarah” ke Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi (8)