[media-credit id=3 align=”alignleft” width=”150″][/media-credit]VŨNG TÀU memang tak hanya kota di bibir pantai nan indah. Menurut penuturan Romo Joseph Huong Pr, Vũng Tàu juga menjadi ikon geliat perekonomian yang membuncah di Viet Nam bagian selatan. Ini karena Provinsi Baria dimana Vũng Tàu berada konon memiliki deposit gas alam dan minyak dalam jumlah besar. Belum lagi, akses pelayaran dan kegiatan ekspor-impor yang siap “saji” tanpa henti di Vũng Tàu, lantaran kota di bibir pantai ini langsung berhubungan dengan laut lepas bebas: Laut China Selatan.
Tempat sandar
Pada abad ke-14 masa silam, Vũng Tàu di Provinsi Baria sebelumnya hanya merupakan tanah berawa dan menjadi ramai lantaran menjadi tempat singgah bagi kapal-kapal dagang Eropa yang bersandar merapat ke daratan untuk berbisnis. Nama Vũng Tàu yang berarti “tempat untuk berlabuhnya kapal-kapal” menjadi beken sejak pemerintah kolonial Perancis merebut kawasan pantai yang sangat strategis ini dari tangan Portugis.
Kemenangan Perancis atas Vũng Tàu ini kemudian dilabelkan dengan nama baru yakni Tanjung Saint Jacques untuk menjuluki kawasan pantai di bibir Laut China Selatan ini. Kawasan perbukitan karang yang mengitari Vũng Tàu belakangan disebut Mũi Nghinh Phong yang berarti Tanjung Selamat Datang.
Nama Vũng Tàu itu sendiri sebenarnya mengacu pada Tam Thắng yang artinya tiga kapal, julukan untuk mengenang tiga unit permukiman awal di kawasan itu yakni Thắng Nhất, Thắng Nhị, Thắng Tam.
The Boat People
Dari Vũng Tàu ini pula, ketika Perang Viet Nam masih berkecamuk mengoyak negeri ini ratusan ribu pengungsi Viet Nam nekad berlayar meninggalkan tanah airnya menuju Asia Tenggara untuk mengadu nasib demi kehidupan yang lebih layak. Berlayar dengan menggunakan kapal-kapal motor dengan muatan barang dan manusia melebihi kapasitasnya, para pengungsi Viet Nam ini bahkan sampai masuk ke perairan Indonesia. Oleh pemerintah RI, mereka yang kemudian populer disebut “the Boat People” mendapat tempat penampungan sementara di Pulau Galang, tak jauh dari Bangka dan Belitung.
Namung Vũng Tàu tak hanya menyisakan penggalan sejarah kelam tentang the Boat People semata. Vũng Tàu juga menyuguhkan wisata jiwa dengan hadirnya Patung Yesus
Super Gede. Lebih dari itu, bagi mereka yang suka kehidupan malam dinginnya kawasan Vũng Tàu di waktu malam karena terpaan angin laut yang segar, hidangan bir maupun aneka jenis makanan seafood dengan harga terjangkau siap memanjakan lidah sampai bergoyang. (Bersambung)
Royani Lim, bekerja di sebuah lembaga nirlaba di Jakarta.