MUTIARA IMAN
Selasa, 06 Mar 2012
LECTIO:
Yes.1:10,16-20
Mzm.50:8-9,16bc-17,21,23
Mat.32:1-12
MEDITATIO:
Maman, sangat benci kepada ayah dan ibunya. Kerena kedua orang tuanya menjadi katolik, ia dikucilkan oleh teman-teman dan dihina tetangganya. Ia tidak bisa menerima kenyataan itu, dan menyalahkan nasib. Malahan orang tua itu ia tuding telah mengecewakan dan mempersulit masa depannya. Ibunya menjadi sakit-sakitan dan meninggal lebih dulu. Maka segala kemarahan terarah kepada ayahnya. Pada suatu hari, karena dihina seseorang, kemarahannya memuncak.
Di dalam pikirannya yang ada adalah “ayahnya yang salah, dan ia telah menyebabkan semuanya itu”. Maka, ia mengambil pisau panjang. Ayahnya yang ada di kamar ditarik keluar, dan siap utk dibunuhnya. Sang ayah mengatakan: “kalau menurutmu itu baik, lakukanlah”. Sang ayah berlutut dihadapannya. Pada saat itu juga, Maman tersadar, lalu ia lari dan pergi dari rumah. Ia tidak jadi membunuh ayahnya. Beberapa tahun kemudian, ia menyadari hidupnya, ia bertobat.
Ia kembali ke rumah, dan minta pengampunan. Ayahnya menerima dengan tulus. Sebagai tanda kasih dan pertobatannya, Maman memelihara ayahnya sampai dia meninggal dipangkuannya. Kalau ayah Maman, seorang manusia biasa mau mengampuni dosa anaknya. Bapa di surga pun mengampuni dosa kita. Walau “dosa kita yang merah seperti kirmizi dan Dia menjadikan kita putih seperti salju”.
CONTEMPLATIO:
Dalam hening, rasakan Allah yang maha pengasih, penyayang dan pengampun itu kini hadir untuk Anda. Ungkapkan semua dosa Anda, serahkanlah semuanya dan mintalah pengampunan kepadaNya. Tariklah nafas dalam-dalam. Katakanlah: “Amnpunilah kesalahanku Bapa!”
ORATIO:
Tuhan dan Allahku, dampingilah aku selalu, agar aku pun kuat dan menjadi pengantara rahmat bagi sesamaku. Amin.
MISIO:
Aku bertekad untuk berlaku santun dan berbicara dengan lembut agar hari ini sesamaku mengalami kasih Tuhan melalui diriku. Aku mau mengampuni rekan yang bersalah kepadaku