Walk as Children of The Light

0
308 views
Ilustrasi: Berjalan sebagai terang dalam kegelapan

Bacaan 1: 1Sam 16:1b. 6-7. 10-13a

Bacaan 2: Ef 5:8-14

Injil: Yoh 9:1-41

Di dunia kita mengenal adanya gelap dan terang, kebaikan dan kejahatan. Mereka bisa hidup berdampingan namun tidak bisa berada dalam satu dimensi yang sama.

Saat gelap, jelas pasti tak ada cahaya. Saat terjadi kejahatan, jelas pasti disitu tak ada kebaikan.

Allah adalah pencipta dan pengatur alam semesta namun bukan berarti jika di dunia ada kejahatan maka Allah juga menciptakan kejahatan.

Saat berada dalam kegelapan maka seseorang tak bisa berbuat apa-apa, kehidupannya menjadi mati. Berbeda saat seseorang berada dalam terang, ia mampu berbuat apa saja, bekerja menghasilkan sesuatu.

Saat siang hari, adalah waktunya bekerja dan saat gelap malam adalah waktunya tidur.

Dalam nasihatnya kepada gereja di Efesus, Rasul Paulus mengatakan:

“Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.”

Orang-orang Efesus sebelumnya merupakan golongan kafir (tanpa Kristus) dan “hidup dalam kegelapan”. Namun setelah dibaptis menjadi Kristen, mereka menjadi “anak-anak terang”. Mereka dituntut cara hidup yang berbeda dengan sebelum dibaptis.

Buah yang dihasilkan dari cara hidup dalam terang adalah: kebaikan, kebenaran dan apa yang berkenan bagi Tuhan.

Raja Saul tergelincir dalam kegelapan, ia telah mengabaikan apa yang dikehendaki Tuhan sehingga Ia menyesal telah menjadikannya raja Israel. Sebagai manusia, mungkin ia menganggap apa yang dilakukannya baik namun belum tentu bagi-Nya.

“…Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”

Dalam tradisi Yahudi, penyakit tertentu dianggap merupakan hasil kutukan dosa. Maka ketika Tuhan Yesus dan para murid berjumpa dengan seorang buta, mereka menghubungkannya dengan dosa.

Hidup dalam kebutaan serasa terkungkung dalam kegelapan, maka Tuhan Yesus hadir bagi orang buta itu memberi “terang”.

“…Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.”

Pesan hari ini

Seseorang yang terbiasa dalam dosa, mengabaikan segala nasihat dan teguran Tuhan. Hati nuraninya akan makin cemar dan tidak lagi berfungsi.

Mari hidup dalam terang agar menghasilkan sesuatu yang baik.

“Jauhilah dengki karena ia memakan amal kebaikanmu sebagaimana api memakan kayu bakar.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here