Puncta 14 Desember 2024
PW. St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja
Matius 17: 10-13
ELIA adalah nabi besar di Israel. Dia berjuang untuk mengembalikan Israel kepada Yahwe walau harus melawan Raja Ahab dan isterinya, Izebel yang membawa dewa-dewi Baal. Elia menubuatkan tidak akan ada embun atau hujan di Israel karena ketidakpercayaan mereka pada Yahwe.
Elia menantang Ahab untuk mengumpulkan nabi-nabi Baal. Ada 450 nabi palsu. Mereka ditantang untuk memanggil dewa-dewinya agar menurunkan api di atas korban.
Nabi-nabi Baal tidak berhasil, sedang doa Elia didengarkan Yahwe. Rakyat mengakui Yahwe adalah Tuhan dan mereka menangkap nabi-nabi palsu dan membunuhnya. Elia diancam untuk dibunuh oleh Izebel.
Selain itu Elia mengkritik Ahab yang karena bujukan Izebel mau merebut tanah Nabot di Yizreel. Ia merasa selalu diganggu oleh Elia. Dia ingin membalas dendam atas kematian nabi-nabinya. Maka Elia melarikan diri ke padang gurun dan tinggal di gunung Horeb.
Yohanes Pembaptis datang membawa roh Nabi Elia. Ia berusaha mengembalikan umat pilihan-Nya kepada Allah. Pesan Malaikat Gabriel kepada Zakaria tentang kelahiran Yohanes berkata, “Ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.”
Yohanes juga menegur raja Herodes karena perkawinannya dengan Herodias tidak sah. Ia merebut istri saudaranya, Filipus. Karena hal ini, Yohanes ditangkap, dipenjara dan dipenggal kepalanya.
Yesus pun menubuatkan diri-Nya yang akan diperlakukan sama dengan Yohanes Pembaptis. Dia ditolak oleh bangsa-Nya sendiri dan dihukum mati di salib.
Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian pula Anak Manusia akan menderita oleh mereka.”
Orang yang membawa kebenaran sering tidak disukai, dimusuhi dan ditolak. Beranikah kita mewartakan kebenaran seperti Elia, Yohanes Pembaptis atau Yesus sendiri?
Marilah kita belajar rendah hati.
Kita semua sama di hadapan ilahi.
Kalau kita mau jadi seorang nabi.
Penjual teh pun harus dihormati.
Wonogiri, wartakanlah kebenaran dengan santun
Rm. A. Joko Purwanto, Pr