“Warung Kehidupan” bagi Pasimin

0
454 views
Kegiatan bedah warung milik Pasimin, umat katolik Lingkungan Tosadu - Paroki Wedi Klaten.

UMAT Lingkungan Santo Agustinus Tosadu Paroki Santa Maria Bunda Kristus Wedi, Kabupaten Klaten,  dan warga sekitar bergotong-royong membuatkan bangunan warung semi permanen untuk Antonius Pasimin (62), warga Dukuh Sembungan, Desa Towangsan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten pada Minggu (4/6/2017).

Aksi “bedah warung” ini dilakukan karena pondasi warung bapak tiga anak itu tergerus banjir sehingga bangunannya rusak dan tidak bisa digunakan untuk berjualan lagi. Padahal selama ini, warung yang menjual nasi soto, aneka gorengan (tahu, tempe, bakwan) dan minuman itu menjadi sumber kehidupan mereka.

Ketua Lingkungan Santo Agustinus Tosadu, Petrus Damianus Suparno menyampaikan, atas kesepakatan keluarga dan umat, maka bangunan warung Pasimin ini dibangun kembali. Hanya saja, perlu dipindah sekitar 100 meter ke selatan dari tempat semula. Warung dibangun di atas sawah milik Pasimin, di timur Dukuh Sembungan.

“Dengan banyak pertimbangan, maka warung Pak Pasimin ini dipindah ke sawah miliknya. Sebab kalau dibangun di tempat semula, biayanya cukup besar. Pertimbangan lainnya, agar Bu Veronica Partiyah (istri Pasimin) dapat menjaga dan mengawasi Pak Pasimin yang belakangan ini sakit-sakitan,” katanya.

Di lokasi yang baru ini, sudah ada tiang cor. Bahkan sebagian sudah dipondasi. Warung yang dibangun berukuran sekitar 8 x 4 meter. Rencananya, akan ditembok batako keliling setinggi sekitar 1 meter. Dan sisa di atasnya akan diberi anyaman bambu (gedhek).

Bantuan paroki

Untuk keperluan “bedah warung” milik Pasimin ini, Paroki Wedi membantu dana sekitar Rp 3,5 juta dari Program Bedah Rumah. Dana itu untuk membeli bambu (untuk usuk dan reng), paku, kawat, batako, pasir dan semen. Sedang untuk konsumsi gotong royong dari kas lingkungan setempat.

Melalui saudaranya, Pasimin mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kepedulian umat lingkungan, warga sekitar, dan Paroki Wedi yang telah mau membuatkan warung untuk keluarganya. Ia merasa senang dan bersyukur karena diperhatikan dan dibantu umat.

Kegiatan umat dan bantuan warga lokal untuk projek amal ‘bedah warung’ bagi Pasimin, umat katolik Lingkungan Santo Antonius Tosadu – Paroki Wedi Klaten.

Jauh sebelum tergerus banjir, warungnya terbilang laris. Karena letak warung ini memang strategis. Namun setelah warungnya rusak dan ia sakit-sakitan, usaha warungnya tutup. Sampai sekarang, Pasimin harus berobat secara rutin ke rumah sakit.

Sementara itu, Prodiakon Paroki Wedi asal Lingkungan Santo Agustinus Tosadu, Heribertus Amanto menambahkan, aksi “bedah warung” ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Aksi Puasa Pembangunan (APP) Prapaskah lalu. Saat itu, umat merancang kegiatan apa yang bisa dilakukan umat untuk membantu sesama yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel (KLMTD).

“Akhirnya, umat menyepakati melakukan “bedah warung” milik Pak Pasimin ini. Bagi kami, kegiatan ini bukan sekadar membuatkan warung, tetapi juga memberi kehidupan bagi KLMTD. Sebab, warung ini merupakan sumber penghasilan bagi keluarga Pasimin,” ucapnya.

Sekadar informasi, Lingkungan Santo Agustinus Tosadu ini termasuk kecil, dan umatnya juga tidak begitu banyak. Tetapi semangat kebersamaannya kuat. Umat gampang tergerak hatinya untuk membantu, termasuk dalam hal pendanaan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here