Bacaan 1: Yes 22:19-23
Bacaan 2: Rm 11:33-36
Injil: Mat 16:13-20
Witing artinya awalnya atau permulaan, tresno berarti sayang atau cinta, jalaran artinya sebab, soko berarti dari atau sejak, kulino berarti kebiasaan atau sering. Cinta yang tumbuh akibat seringnya bertemu.
Zaman dulu untuk membangun sebuah rumah tangga kadang tak perlu kenal dan pacaran tapi karena dijodohkan orang tua. Lalu seiring waktu, cinta akan tumbuh sendiri oleh kebiasaan dan kasih sayang saling memberi secara terus menerus.
Namun ada kalanya, pepatah itu tidak berjalan mulus.
Para murid sudah bersama Tuhan Yesus beberapa tahun lamanya namun ternyata, keseharian bersama-Nya tak membuat mereka mengenal dengan baik siapa Yesus. Hanya Petrus seorang yang mampu menjawab dengan benar, namun ternyata Petrus pun (sebetulnya) juga tetap tidak mengenal-Nya secara benar.
Dalam relasi, penting untuk saling mengenal.
Kehadiran seseorang dalam hidup akan memberi pengalaman baru dan dampak (baik positif maupun negatif). Kehadiran Tuhan Yesus dalam hidup membawa ketenangan untuk mencapai tujuan akhir hidupmu.
“Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”
Sebuah pertanyaan penting bagi para pengikut-Nya dan memerlukan sebuah pengalaman pribadi untuk menjawabnya. Pengalaman yang membiarkan Yesus hadir dan menyapa dirimu.
Sebagai Allah Putera, tentu Yesus memiliki sifat “Transendensi” yang tak mampu dipahami secara utuh oleh pikiran manusia, seperti yang dikatakan Rasul Paulus.
“Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya?”
Meski manusia diberi akal budi namun tetap tak mampu menyelami pikiran Allah dan apa rencana-Nya sebelum semuanya terjadi.
Umat katolik memiliki panggilan sebagai “Raja” atau pemimpin. Panggilan ini harus dihidupi dengan bijak untuk memimpin pada kekudusan. Jangan seperti Sebna, pejabat pemerintah korup yang oleh Allah akan digantikan Elyakim, seorang pemimpin yang saleh.
Pesan hari ini
Apakah pepatah Jawa “witing tresno jalaran seka kulino” bersama Tuhan Yesus sebagai katolik, juga kualami? Bertahun-tahun menjadi katolik, sudahkah aku mengenal Yesus dengan baik?
“Kehadiran-Mu adalah jawaban dari harapanku selama ini.”