Yang Kecil di Mata Tuhan

0
38 views
Santa Theresia dari Lisieux

Puncta 1 Oktober 2024
Pesta St. Teresia Kanak-Kanak Yesus,
Perawan, Pujangga dan Pelindung misi.
Matius 18: 1-5

ANAK-ANAK kecil mudah memaafkan. Mereka polos, lugu, tanpa banyak prasangka. Mereka kadang berantem dengan temannya, berebut mainan. Mereka marah, menangis, jengkel. Tetapi esok harinya mereka sudah bermain lagi bersama-sama. Tak ada dendam dalam diri anak-anak.

Beda dengan orangtuanya. Ibu dari anak-anak itu saling marah membela anaknya. Mereka bahkan tak mau saling menyapa. Mereka menyimpan dendam tak berkesudahan.

Padahal anak-anak mereka sudah bermain bersama-sama dengan riang gembira. Mereka sudah lupa apa yang kemarin terjadi, tetapi ibu mereka masih tak mau tegor sapa.

Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga.”

Hari ini, kita merayakan Pesta St. Teresia dari Kanak-Kanak Yesus. Teresia menempatkan dirinya sebagai anak kecil di hadapan Yesus. Ia mengajak Yesus bermain-main. Ia bersedia menjadi bola kecil yang menjadi kesayangan Yesus.

Sikap merendahkan diri sebagai kanak-kanak yang lugu, polos, tak berdosa dan mudah memaafkan itulah yang dihayati Teresia kecil mengabdi pada Tuhan. Ia mengembangkan jalan kecil untuk melayani Yesus.

Hal-hal kecil dilakukan dengan cinta yang besar. Jalan-jalan sederhana dan yang dipandang rendah oleh dunia justru menjadi jalan kesempurnaan.

Teresia menjalankan tugas-tugas kecil di dapur, di kebun dengan semangat pengabdian yang besar. Seperti anak kecil, segala sesuatu dijalankan dengan sukacita dan penuh cinta.

Tuhan tidak memandang hina dan rendah segala sesuatu yang dikerjakan dengan tulus dan cinta. Tidak ada yang tidak berharga di hadapan Tuhan, sekecil apapun perbuatan baik kita.

Marilah kita lakukan hal-hal kecil dan sederhana dengan cinta yang tulus dan ikhlas.

Sinar senja tak pernah dusta,
Setiap waktu ia datang menyapa kita.
Tak ada yang tidak berharga,
Asal semua dilakukan dengan cinta.

Wonogiri, semua karena cinta
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here