Yang Melaksanakan Kehendak Bapa-Ku

0
36 views
Ilustrasi: Selaraskan keinginanku dengan Kehendak-Nya.

MELAKSANAKAN kehendak Allah itu salah pesan sabda Tuhan pada Minggu X Tahun B (Kejadian 3:9-15; 2 Korintus 4:13-5:1; Markus 3:20-35). Perhatikanlah Bacaan Pertama dan Injil. Keduanya berkaitan dan mengandung gagasan tersebut.

Biasanya saling mendukung atau bisa pula saling bertentangan untuk menegaskan gagasan yang sama. Kita bisa membacanya berdasar satu atau dua gagasan pokok itu. Mari kita lihat pada bacaan hari Minggu kemarin.

Kita berangkat dari akhir Injil hari ini. Yesus bersabda, “Siapa saja yang melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, saudari-Ku perempuan, dan ibu-Ku.” (Markus 3:35).

Siapa yang melakukan dan siapa yang tidak melakukan kehendak Allah itu?

Bacaan Pertama (Kejadian 3:9-15) menyebut bahwa Adam dan Hawa tidak melakukan pesan Allah. Mereka memakan buah yang Tuhan larang mereka makan. Mereka tidak melakukan kehendak Allah. Konsekuensinya, manusia takut kepada Allah dan terpisah dari Allah (Kejadian 3:10). Namun, Tuhan tetap menolong dan menyelamatkan manusia (Kejadian 3:15).

Injil menyajikan Yesus yang melakukan kehendak Allah. Dia mengajarkan tentang kasih dan kebaikan Tuhan serta melakukan banyak mukjizat. Misalnya, mengusir setan. Bagaimana tanggapan orang?

Pertama, keluarga-Nya menganggap Dia tidak waras.

Kedua, para Ahli Taurat yang datang dari Yerusalem malah berkata bahwa Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul (Markus 3:22). Dengan demikian mereka menolak mengakui bahwa Yesus itu datang untuk melakukan kehendak Allah.

Yesus menggarisbawahinya dengan bersabda, “Tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya, apabila ia tidak mengikat lebih dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah ia dapat merampok rumah itu.” (Markus 3:27).

Yesuslah yang memasuki rumah iblis dan mengikatnya; bahkan mengusirnya. Itulah tanda bahwa Kerajaan Allah sudah datang.

Akhirnya, Yesus berbicara tentang dosa melawan Roh Kudus yang tidak dapat diampuni. Tuhan Allah telah mengutus Yesus untuk menyelamatkan manusia. Orang dipanggil untuk menyambut-Nya dengan mengakui dosanya, bertobat, dan diampuni.

Mereka yang betobat melakukan kehendak Allah dan termasuk saudara laki-laki, saudara perempuan, serta ibu Yesus; layak masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Sedang yang tidak mau bertobat berarti menghujat Roh Kudus dan berbuat dosa yang kekal (Markus 3:29). Apakah kita telah melakukan kehendak Allah?

Minggu, 9 Juni 2024
HWDSF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here