![Kegiatan Rapat Anggota Tahunan KOPKAR Mamona Yayasan Kanisius Cabang Surakarta, 22 Desember 2021. (Julius Pramana)](https://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2021/12/Kegiatan-di-lingkungan-kerja-Yayasan-Kanisius-Cabang-Surakarta-696x463.jpg)
PAPARAN ini mengemuka di dalam forum Rapat Anggota Tahunan (RAT) Kopkar Mamona Yayasan Kanisius Cabang Surakarta tanggal 22 Desember 2021 lalu.
Bulan Desember-Maret 2021 lalu merupakan bulan yang dimanfaatkan Koperasi untuk melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Saat ini, koperasi dibutuhkan sebagai paguyuban yang diharapkan dapat mewujudkan persaudaraan dengan semangat kegotongroyongan, menopang kegiatan anggota.
Semangat kegotong-royongan dalam koperasi diwujudkan dalam tindakan ekonomi dan sosial.
Koperasi sebagai lembaga ekonomi
Koperasi merupakan lembaga ekonomi yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berwatak sosial dan merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan.
Semangat kegotongroyongan menjadi spirit yang menggerakkan usaha ekonomi menuju kesejahteraan bersama.
Saat ini, usaha bersama bidang ekonomi dengan semangat sosial dalam bentuk koperasi, didirikan hampir di semua lembaga baik lembaga pemerintah, kemasyarakatan maupun lembaga keagamaan.
Koperasi juga didirikan di lembaga pendidikan seperti di Yayasan Kanisius Cabang Surakarta.
Di paroki-paroki juga berdiri usaha bersama dalam bentuk Credit Union (CU) sebagai usaha bersama yang bersemangat “koperasi”.
Dalam konteks koperasi, paradigma manusia yang memiliki aspek religius, sosial dan ekonomi cukup relevan ketika merefleksikan transformasi sebagai bagian merubah cara pandang berkoperasi.
Perubahan cara pandang itu didasari pada kesadaran bahwa manusia merupakan:
- Homo spiritus yang memiliki hati nurani;
- Homo socius yang tidak bisa hidup tanpa bantuan dan kerjasama orang lain;
- Homo economicus yang memiliki rasionalitas ekonomi dan kepentingan untuk memperoleh kesejahteraan.
Beberapa hal penting
Ada beberapa hal penting yang menjadi akar usaha dalam koperasi. Yakni, menghimpun dana, memanfaatkan secara optimal dana yang tersedia untuk kepentingan anggota koperasi serta memupuk semangat persaudaraan yang dikenal dengan semangat kekeluargaan dan gotong royong.
Proses pengambilan keputusan saat Rapat Anggota Tahunan (RAT) akhir tutup buku menjadi bagian penting dengan lebih mengedepankan kebaikan bersama menuju kesejahteraan anggota.
Refleksi atas usaha mengembangkan ekonomi anggota, memelihara semangat persaudaraan dan saat memutuskan dengan hati nurani menjadi perwujudan kesadaran insan yang memelihara aspek ekonomi, nilai sosial dan semangat religius dalam mengambil keputusan bersama.
Peduli akan pribadi dan lingkungan
Tonggak tatanan ekonomi nasional Negara Indonesia dirumuskan berdasarkan pada asas kekeluargaan.
Hal ini termuat pada Pasal 33 Ayat (1) dan Ayat (4) Undang-Undang Dasar 1945.
- Dalam Pasal 33 Ayat (1) ditegaskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
- Pasal 33 Ayat (4) menyatakan bahwa perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Sebagai persekutuan umat Gereja, kita pantas bersyukur. Ini senada dengan semangat kebersamaan, mengarah pada kemajuan ekonomi serta berwawasan lingkungan.
Hal ini menjadi seruan refleksi permenungan yang juga diharapkan oleh Paus Fransiskus dalam ajaran tentang menata ekonomi baru di era saat ini.
Ekonomi Fransiskus
Ajaran tersebut tertuang dalam Dokumen Gerejawi Ekonomi Fransiskus.
Ekonomi Fransiskus merupakan Dokumen Gerejawi yang menawarkan refleksi “Membangun Narasi Tata Ekonomi Baru”.
Dokumen Gerejawi ini didasarkan pada Surat Undangan dan Ajakan Paus Fransiskus kepada para ekonom dan wirausaha muda di seluruh dunia serta Pertemuan Economy of Francesco di Assisi, Italia, 19-21 November 2020.
Dokumen ini mengajak para ekonom dan wirausaha, pengusaha, pembuat kebijakan politik, pekerja dan warga dunia, untuk “kembali memberi jiwa pada ekonomi”, membangkitkan ekonomi yang lebih baik, yang inklusif, berkelanjutan dan membantu semua saudara dan saudari hidup bersama di dalam rumah bersama kita ini.
“Ekonomi Fransiskus” memberi peneguhan untuk semakin membawa garam serta ragi bagi ekonomi setiap orang.
Ajakan Paus Fransiskus untuk menatap masa depan tata ekonomi baru dengan merefleksikan model ekonomi yang peduli akan pribadi serta lingkungan, buah dari budaya persekutuan, yang dilandaskan pada persaudaraan serta kesetaraan.
Nilai kekeluargaann, persaudaraan, persekutuan, peduli pada pribadi dan beraspek lingkungan menjadi nilai yang senantiasa memungkinkan untuk ditransformasikan.
Transformasi koperasi: Kopkar Mamona
Berangkat dari tonggak perekonomian Indonesia dan refleksi Ekonomi Fransiskus, syeringtentang koperasi di Koperasi Karyawan Mamona Yayasan Kanisius Cabang Surakarta hendak kami bagikan.
Awal tahun 1976 silam, para guru dan karyawan Yayasan Kanisius Cabang Surakarta membentuk usaha simpan pinjam dengan nama Simpan Pinjam Tenaga Kanisius (SPTK).
Aktivitas ekonomi yang dilakukan menyimpan dan meminjam.
Tasoka dan Mamona
Seiring dengan perjalanan waktu pada tahun 2000 selain SPTK dibentuk layanan kegiatan Tabungan Solidaritas Kanisius (TASOKA).
TASOKA ini berbentuk tabungan sukarela.
Para anggota menabung sebagai tabungan “Cinta Kasih” yakni tabungan yang tidak mendapatkan bunga, karena bunga didonasikan pada lembaga Yayasan Kanisius.
Pada tahun 2006 dikembangkan layanan usaha bersama dengan nama baru MAMONA.
Pilihan nama MAMONA mengingatkan akan semangat untuk menjaga “mamon” atau kekayaan sebagai berkat.
Usaha bersama MAMONA memiliki layanan (produk):
- SPTK (Simpan Pinjam Tenaga Kanisius);
- TABPEND (Tabungan Pendidikan) yaitu tabungan guru dan karyawan Kanisius untuk pembiayaan pendidikan putera-puterinya;
- TAHTA (Tabungan Hari Tua) yaitu tabungan pensiun guru dan karyawan Kanisius;
- DANSOL (Dana Solidaritas ) yaitu dana solidaritas yang disampaikan pada anggota (atau suami-isteri anggota) MAMONA yang meninggal;
- Selain itu juga ada (produk) layanan AJISAKA (Asuransi Jiwa Solidaritas Kanisius ) yaitu asuransi yang diberikan pada guru, karyawan dan siswa yang mengalami kecelakaan di sekolah maupun di rumah.
Keanggotaan Ajisaka dilakukan dengan membayar premi asuransi setahun sekali.
Menjadi badan hukum
Pada tahun 2016 Usaha Bersama MAMONA disahkan sebagai badan hukum koperasi dengan nama KOPKAR MAMONA Yayasan Kanisius Cabang Surakarta.
Sebagai badan hukum, KOPKAR MAMONA memiliki kewajiban membayar pajak, melakukan pendidikan bagi anggota, memberi dana sosial pada anggota yang terkena musibah (anggota dan suami atau istri anggota).
Transformasi Koperasi Karyawan MAMONA YKC Surakarta ditandai dengan mendukung karya Yayasan Kanisius, mengembangkan tingkat ekonomi anggota dan meningkatkan solidaritas dan kepedulian anggota.
Pengembangan ekonomi pribadi anggota dikembangkan dengan Simpan Pinjam, Simpanan Pendidikan dan Simpanan Hari Tua serta Simpanan Natal.
Wujud transformasi di koperasi ini selain mengembangkan aspek ekonomi juga mengembangkan produk layanan yang memiliki aspek sosial seperti Dana Solidaritas dan Asuransi Jiwa Solidaritas Kanisius (Ajisaka).
Bagi anggota yang (maaf) dipanggil Tuhan dan masih memiliki pinjaman dilindungi dengan Cadangan Risiko Kredit dengan membebaskan pinjaman dengan jumlah maksimal yang telah diputuskan dalam RAT.
![](https://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2021/12/Yayasan-1024x681.jpg)
Ia antara lain menyampaikan beberapa pokok penting sebagai berikut.
Yakni, semangat kegotongroyongan merupakan tradisi dan budaya bangsa Indonesia. Maka,semangat kegotongroyongan itu harus dapat diwujudkan oleh Kopkar Mamona.
Ini agar dapat lebih ditingkatkan peran dan fungsinya untuk membantu memberikan kebaikan bagi lebih banyak oramg terutama di masa pandemi ini.
“Kebaikan yang dimaksud adalah semakin meningkatkan sisi-sisi produktif anggotanya dan mudah-mudahan bisa mambantu memberikan kesempatan bagi lebih banyak orang untuk bekerja dan berkarya lewat kesempatan usaha-usaha produktif tersebut,” kata Romo Situmorang SJ.