Puncta 25.11.21
Kamis Biasa XXXIV
Lukas 21: 20-28
TANDA-tanda akhir zaman diramalkan dengan kehancuran Yerusalem. Seperti yang dituliskan sejarawan Romawi, Flavius Yosephus bahwa tentara Romawi dengan kekuatan 70.000 orang mengepung Yerusalem.
Serangan besar-besaran ini dilakukan untuk memadamkan pemberontakan Yahudi. Titus ingin segera menyelesaikan masalah karena Yahudi dianggap sebagai duri dalam daging yang selalu mengganggu kekaisaran.
Diperkirakan kurban mati ada 1.100.000 orang. Hal ini bisa terjadi karena banyak orang berziarah ke kota suci Yerusalem, di mana Bait Allah ada disana.
Tentara mengepung kota, sehingga banyak penduduk mati kelaparan. Ketika mereka lemah karena kurang amunisi, tentara Romawi menyerbu dan membumihanguskan seluruh kota.
Tembok Bait Suci dirobohkan dan perkakas emas perak dan segala benda suci dijarah habis.
Suasana mencekam penuh ketakutan itu digambarkan oleh penginjil Lukas dalam nubuat Yesus, “Apabila kalian melihat Yerusalem dikepung oleh tentara, ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat.”
Dan banyak orang mati karena ketakutan dan cemas melihat kengerian perang.
Orang Kristen perdana melarikan diri ke Pella ke arah Trans Yordania. Mereka selamat dari pembantaian.
Yesus sudah mengingatkan agar orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan. Mereka harus segera mengungsi dan jangan pernah masuk kota lagi.
Mereka yang melawan akan tewas oleh mata pedang dan ditawan untuk dibuang dan dijadikan budak.
Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa yang tidak mengenal Allah. Inilah yang dibuat Kaisar Hadrianus. Ia mendirikan patung dewa Yupiter di reruntuhan Bait Suci.
Namun dalam situasi mencekam itu, Yesus mengisyaratkan datangnya penyelamat yakni Anak Manusia yang datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemegahan-Nya.
Para murid diingatkan untuk siap siaga karena saat keselamatan sudah dekat.
Yerusalem duniawi akan hancur. Tetapi akan berdiri Yerusalem surgawi. Israel lama yang dibangun atas duabelas suku akan hancur dan muncul Israel baru yang dibangun Yesus melalui duabelas rasul-Nya.
Bait Suci lama roboh, namun Bait Suci yang sejati telah dibangun oleh Yesus dalam tiga hari yakni Tubuh-Nya sendiri.
Kita menyembah tidak lagi di bait suci, tetapi di dalam nama Yesus yang sudah bangkit mulia.
Robohnya bait suci justru menciptakan ibadat yang sejati yakni iman kepercayaan pada Yesus Sang Anak Manusia.
Di dalam Dia-lah penyelamatan kita sudah nyata hadir. Sambutlah Yesus. Dialah penyelamat kita.
Ke warung membeli ramuan jamu,
Agar badan tetap sehat dan kuat.
Bangkitlah dan angkatlah mukamu,
Sebab penyelamatanmu sudah dekat.
Cawas, siaga dan percaya…