Yerusalem Surgawi Turun ke Dunia

0
624 views
Yerusalem surgawi

Bacaan 1: Why 21:9b-14

Injil: Yoh 1:45-51

Seorang pendaki gunung tentu tak pernah melewatkan pemandangan indah kota di bawah, saat lampu-lampunya bercahaya sangat indah di malam hari.

Kenikmatan itu tak bisa digambarkan secara verbal sebab harus dinikmati secara langsung. Cahaya gemerlap seolah permata yang memantulkan cahaya warna-warni.

Hari ini kita disuguhkan bacaan yang menggambarkan indahnya “kota surgawi”, yaitu “Yerusalem Surgawi” yang turun ke dunia.

“Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari surga, dari Allah.”

Kita diajak melihat Yerusalem Baru dalam segala kemuliaannya dimana Allah sungguh tinggal disitu. Allah-lah Sang Cahaya, sehingga kota itu tak perlu lagi matahari.

Keindahan kota digambarkan dalam cahaya permata yang paling indah.

Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

Temboknya besar dan tinggi simbol kota itu aman dari segala gangguan dari luar. Kota itu memiliki dua belas batu dasar menggambarkan nama para rasul-Nya.

Hari ini Gereja Katolik merayakan pesta Santo Bartolomeus, seseorang yang oleh para ahli sering diidentifikasi sebagai Natanael.

Dalam tradisi Yahudi, seseorang yang membaca di bawah pohon Ara sering diidentifikasi sebagai pembaca Kitab Suci.  Maka Natanael tidak merasa kesulitan untuk mengenali keilahian Yesus.

“Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!”

Jika Yohanes Penginjil diberikan penglihatan “Kota Yerusalem Surgawi”, maka Natanael dijanjikan melihat kemuliaan Allah. Ia akan melihat Tuhan Yesus sebagai “jembatan surgawi” menjadi tempat turun naiknya para malaikat.

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”

Pesan hari ini

Di surga tak ada lagi malam, sebab “Terang Allah” sanggup mengalahkan kegelapan.

Mari seperti Natanel (Bartolomeus) membaca Kitab Suci, agar mampu mengenali keilahian Yesus.

“Dia tetap bersamamu hingga akhir dunia. Dia begitu banyak berdiam di Altar, meskipun begitu sering dihina dan dicela.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here