Bacaan 1: Yl 1:13-15.; 2:1-2
Injil: Luk 11:15 – 26
ADANYA kejahatan di dunia akibat ketidakhadiran kebaikan. Demikian pula kehadiran Iblis karena ketidakhadiran Allah di dalam diri seseorang.
Sejak seseorang dibaptis maka ia telah dikuduskan, sebab Roh Kudus ada di dalam hatinya.
Orang-orang yang menyaksikan mukjizat Yesus serta mendengar kata-kata-Nya sangat beragam tanggapannya. Ada yang heran, bertanya serta memuji-Nya.
Dalam sebuah peristiwa Yesus mengusir setan, beberapa orang menafsirkan secara salah. Yesus dianggap memiliki kuasa Beelzebul, penghulu setan.
Di lain pihak ada yang meminta tanda surga dari-Nya. Orang-orang demikian sungguh sangat keras hatinya.
Orang-orang itu baru akan percaya pada keilahian Yesus namun dengan persyaratan.
Tuhan Yesus menangkis anggapan orang banyak,
“…Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan?”
Ini berarti Iblis melawan dirinya sendiri dan meruntuhkan kerajaannya sendiri.
Tuhan Yesus bahkan menantang mereka,
“… Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.”
Tidak ada posisi di tengah-tengah. Jika kamu tidak memihak Yesus, maka kamu ada di pihak setan.
Siapa saja yang tidak segera bertobat dan menyerahkan hatinya kepada Allah, maka ia tetaplah milik setan.
Seruan pertobatan juga disampaikan oleh Nabi Yoel, karena semakin dekatnya “Hari Tuhan”.
Para imam didorong untuk bertobat, melilitkan kain kabung, menangis dan meratap. Tidak hanya kepada imam, namun juga kepada sekelompok orang lain.
“…Wahai, hari itu. Sungguh, hari TUHAN sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa.”
Pesan hari ini
Kamu ada di pihak siapa, Yesus atau Iblis (Beelzebul)?
Mari lakukan pertobatan sebab “Hari Tuhan” semakin dekat.
“Tetaplah setia dalam iman sampai akhir dan Tuhan akan memberimu mahkota kehidupan. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”
