Minggu, 25 Oktober 2015
Minggu Biasa XXX
Kej 2:18-24; Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6; Ibr 2:9:11; Mrk 10:46-52
Duduklah di pinggir jalan seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus. Ketika didengarnya bahwa yang lewat itu adalah Yesus dari Nazaret, mulailah ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”
BARTIMAEUS, seorang buta, memperoleh kesempatan dalam hidupnya dan itu tahu kesempatan itu tak boleh berlalu begitu saja. Ia ditentukan untuk dekat dengan sosok pribadi yang akan menggenapi kebutuhannya. Dan Dia adalah Yesus.
Bartimeus, orang buta itu tahu siapa itu Yesus. Dia adalahAnak Daud. Maka ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Meski orang banyak melarangnya dan menyuruhnya diam, namun justru ia berseru lebih lantang, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”
Bartimeus, orang buta itu telah ditentukan untuk mendapat perhatian dari Yesus. Ia teguh meski dilawan. Ia butuh pertolongan dan Yesus siap tak hanya berempati terhadap penderitaannya tapi juga menyembuhkan dia pula.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, sementara kita bersembah sujud di hadirat Yesus kita belajar mengenal kebutuhan kita akan rahmat penyembuhan dari Allah dalam Kristus. Kita mencari Yesus Kristus dengan iman teguh dan kita mengandalkan kebaikan dan belas kasih-Nya.
Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengundang Bartimaeus untuk mengenal-Mu dengan mata iman dan menganugetahkan padaNya penglihatan fisik pula. Semoga kami tidak pernah gagal mengenal kebutuhan kami akan rahmatMu. Bantulah kami mengalami berkat yang Kau sediakan bagi kami dan mengalami kehadiran-Mu setiap hari serta mendengarkan sabdaMu dengan penuh perhatian kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)