Yesus Lebih Besar daripada Daud

0
117 views
Memetik gandum, by Radio Don Bosco

ORANG Farisi mengarahkan jarinya kepada murid-murid Yesus yang memetik bulir gandum pada hari Sabat (Markus 2:23-24). Serangannya itu ditujukan kepada Yesus. Dalam jawaban-Nya, Yesus mengutip tentang Daud yang makan roti sajian bersama para pengikutnya (Markus 2:26).

Mengapa Yesus mengutip kisah itu? Daud itu tokoh yang sangat dihormati oleh orang-orang Farisi. Namun dia melanggar larangan makan roti sajian. Demi para pengikutnya yang lapar, Daud melakukan hal itu.

Markus menegaskan bahwa Yesus adalah Daud yang baru. Dia bukan hanya keturunan Daud (Markus 10:47; Lukas 1:22), melainkan jauh lebih besar daripada Daud. Lebih dari itu, Yesus memenuhi janji Tuhan kepada Daud.

Dalam diri Yesus, Tuhan menunjukkan hukum tertinggi, yakni kasih. Bukankah Dia datang sebagai tanda betapa Tuhan mengasihi manusia (Yohanes 3:16)? Semua hukum berada di bawah kasih. Artinya, Yesus mengatasi semua hukum.

Demi kasih kepada orang kelaparan, Hukum Sabat bisa dibatalkan. Hukum dan peraturan dibuat untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan umat manusia. Demikian pula Hukum Kasih.

Daud melanggar aturan roti sajian. Artinya, berdiri di atas aturan itu. Yesus berdiri lebih tinggi daripada Hukum Sabat. “Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas Hari Sabat.” (Markus 2:28).

Sabda itu menyatakan dua hal.

Pertama, Yesus adalah Tuhan. Dia itu pribadi kedua Tritunggal Mahakudus. Dia bersama dengan Tuhan Allah dalam proses penciptaan (Yohanes 1:1-2). Hukum Sabat disusun berdasar fakta iman bahwa Tuhan Allah beristirahat pada hari ketujuh (Kejadian 2:2). Tuhanlah yang memberikan Hukum Sabat.

Kedua, sebagai kasih, Yesus mengatasi hukum Sabat. Dia menegaskan bahwa demi kasih dan kemanusiaan, hukum dapat dibatalkan. Santo Agustinus berkata, “Kasihilah, dan lakukanlah apa yang kamu suka.”

Sabda Tuhan pada hari ini menegaskan bahwa Yesus itu kasih Allah, hukum yang tertinggi. Mereka yang percaya dan mengikuti Dia telah menemukan hukum dan jalan yang paling benar. Pertanyaannya, apakah mereka telah secara konsisten dan konsekuen mengikuti teladan-Nya dan melaksanakan ajaran-Nya?

Selasa, 16 Januari 2024
Alherwanta O.Carm

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here