Yun 3:1-10 dan Luk 11:29-32
Setelah peristiwa dibuang ke laut dan ditelan ikan besar, Yunus kemudian menjalankan tugas perutusannya, memberitakan pertobatan kepada orang Niniwe.
Suara Yunus didengar, karena orang Niniwe percaya kepada Allah, mereka bertobat dan berbalik dari tingkah lakunya yang jahat. Bagi mereka, suara nabi adalah suara Allah yang mengutus mereka.
Melihat sikap orang Niniwe, Allah menyesal dan membatalkan rencana-Nya untuk menghancurkan kota Niniwe.
Kisah Yunus selalu menjadi rujukan untuk berbicara tentang sikap manusia yang enggan bertobat.
Yesus adalah Sabda Allah yang menjelma menjadi manusia, Dia bukanlah nabi, yang hanya merupakan perpanjangan suara Allah.
Semestinya suara Yesus didengar oleh orang Yahudi. Karena Yesus lebih dari pada Yunus yang membuat orang Niniwe bertobat dan berbalik kepada Tuhan. Orang banyak dan ratu dari selatan kagum dengan kebijaksanaan Salomo.
Seharusnya orang Yahudi lebih mendengarkan dan terpikat dengan Yesus, yang adalah sang Kebijaksanaan sejati. Yesus lebih dari pada Salomo.
Hidup kita sudah ditebus Yesus, setiap hari melalui Ekaristi. Setiap hari Sabda Tuhan diperdengarkan, dan Ekaristi dirayakan.
Semestinya, hidup kita sesuai dengan Firman yang disampaikan kepada kita, dan harus selaras dengan rahmat Ekaristi yang diterima setiap hari.
Kita mesti bertobat, dan berbalik dari cara hidup lama, agar Allah mengampuni dan membebaskan kita dari segala malapetaka.
Bagaimana sikap tobat kita?