
PW St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja. 1Tes 5:1-6, 9-11 dan Luk 4:31-37
Kehadiran Yesus dan penampilan-Nya di muka umum sungguh membuat banyak orang terpesona. Yesus tidak hanya berwibawa alam sabda kebijaksanaa-Nya, melainkan juga dalam karya-Nya.
Kehadiran Yesus sudah mengusir kekuatan jahat dari orang yang dirasukinya. Peristiwa pengusiran rob jahat di Kapernaum menunjukkan Yesus bukan hanya sebagai Guru bijakasana yang mampu menunjukkan hukum dan adat, melainkan sungguh pribadi yang membawa pembebasan dalam kehidupan.
Mengapa? Karena Yesus adalah yang Kudus dari Allah, Yesus adalah Anak Allah.
Sampai saat ini, setelah kehadiran Yesus Kristus dengan seluruh peristiwa hidup-Nya, Dia masih menjadi pribadi yang membuat jutaan orang terpesona.
Sekian banyak film dibuat berdasarkan cerita Kitab Suci dan imaginasi iman, bahkan dengan lukisan yang kontroversial sekalipun, kotbah penuh hujatan dan penghinaan dari orang beragama lain, tidak mengurangi daya pikat dan kekuatan pribadi Yesus yang mempesonakan manusia.
Menurut saya, hinaan dan hujatan terhadap Yesus dan kehidupan-Nya adalah bentuk keterpesonaan orang lain yang diperlihatkan secara negatif. Dia tertarik dan terpesona dengan Yesus, tapi karena tidak beriman, maka hal negatif yang dikeluarkan lewat hujatan itu.
Bagaimana dengan kita? Apakah pribadi Yesus masih membuat kita terpesona?? Apakah ekaristi kudus dan Firman-Nya masih membuat kita terpesona? Jawaban adalah pasti kita masih terpesona. Sikap terpesona itu, mesti kita wujudkan dalam diri dan kita nyatakan dalam kehidupan beriman kita.
Doaku: Tuhan Yesus, mampukan aku hari ini membawa bammnyak orang untuk semakin beriman kepada-Mu, pribadi yang mempesona, karena Engkau yang Kudus dari Allah. Amen.