Yesus Sanggup Melakukan Lebih dari yang Diminta

0
538 views
Ilustrasi - Yesus menyembuhkan anak Yairus. (Ist)

Bacaan 1: Keb 1:13-15; 2:23-24
Bacaan 2: 2Kor 8:7. 9. 13-15
Injil: Mrk 5:21 – 43

DALAM setiap peristiwa kematian, hal yang senantiasa terlihat adalah kesedihan dan tangis dari sanak saudara serta para sahabat yang ditinggalkan.

Setiap manusia pada akhirnya akan mati, meski Allah sebenarnya tidak menciptakan kematian. Namun iblis-lah pembuatnya.

Tuhan membuat ciptaan-Nya sempurna dan penuh dengan hidup.

“Sebab Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan dijadikan-Nya gambar hakekat-Nya sendiri.”

Demikian ditulis dalam Kitab Kebijaksanaan Salomo.

Kita kembali mendapat kisah bahwa betapa iman orang lain juga sanggup menyelamatkan seseorang yang lain.

Kemarin kita bertemu iman perwira dari Istana Kapernaum yang dengan kerendahan hatinya mampu menyelamatkan hambanya.

Hari ini, seorang kepala rumah ibadat Yahudi (yang tentu saja tidak mengimani Yesus sebagai Tuhan) mempertaruhkan jabatannya dengan mendatangi Yesus.

Yairus, kepala rumah ibadat itu hendak memohon kesembuhan bagi anaknya.

Karena ia percaya, maka tidak hanya sekedar mendapatkan kesembuhan anaknya namun kehidupan kembali anaknya yang telah mati.

Mereka yang tidak percaya keilahian Yesus (apalagi mentertawakan) diusir-Nya.

“Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah.”

Maka anak itu bangun dari kematiannya. Tuhan Yesus telah memberikan lebih dari yang diminta ayahnya.

Bukan hanya sembuh namun kehidupan.

Dalam hal bersedekah, Rasul Paulus menasihati jemaat Korintus agar memberi dengan tulus dari apa yang mereka miliki.

Bukan dengan cara memaksakan diri dari yang tidak ada.

“Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.”

Pesan hari ini

Carilah Allah dalam kesederhanaan dan Allah akan datang kepadamu. Yesus mampu memberikan lebih dari yang kita mohon pada-Nya.

Manusia diciptakan untuk kebakaan (kekekalan) namun oleh kedengkian setan maka maut masuk ke dunia.

“Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati kita adalah milik Tuhan. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here