Rabu, 6 Januari 2016
Sesudah Epifani
1Yoh 4:11-18; Mzm 72:1-12,10-11,12-13; Mrk 6:45-52
Segera Yesus berkata kepada mereka, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”
INJIL hari ini menyampaikan kepada kita bahwa sesudah Yesus membuat mujizat penggandaan lima roti dan dua ikan, Ia meninggalkan para murid sendirian. Yesus pergi ke tempat yang sunyi untuk berdoa sendirian.
Pada saat yang sama para murid-Nya menyeberang Danau Galilea dan mereka diterjang angin badai. Sebagaimana kita ketahui dengan baik, mereka ini adalah para nelayan kawakan. Namun mereka ketakutan ditempa angin badai. Mereka berteriak-teriak minta tolong saat menyadari bahwa perahu mereka nyaris tenggelam diterjang ombak.
Yesus memahami persoalan mereka, maka Ia datang kepada mereka dengan berjalan di atas air danau. Namun para murid justru kian ketakutan, bukannya bersukacita, malah menyangka bahwa mereka sedang melihat hantu. Yesus pun bersabda kepada mereka, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” Yesus tak hanya meredakan kepanikan mereka, tetapi juga meredakan ombak badai.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi sementara kita menyembah Yesus Kristus kita berjumpa dengan Yesus Kristus yang meyakinkan kita dengan sabda-Nya, “Jangan panik! Tenanglah, sebab Aku ada di sini untukmu dan siap menolongmu!” Yesus tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Ia selalu menjaga kita sepanjang waktu, terutama di saat kita mengalami cobaan dan badai merasa lemah seakan tanpa pertolongan.
Tuhan Yesus Kristus, Egkau meyakinkan kami bahwa kami tidak perlu takut bila kami mengandalkan Dikau dan mengingat kasih-Mu yang besar bagi kami. Kami mencari Dikau yang menguatkan dan menolong kami. Kuatkan iman kami dengan kebenaran dan harapan kami dengan keteguhan bahwa kami tidak pernah goyah dalam mengandalkan Dikau kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)