Puncta 22.11.23
PW. St. Sesilia, Perawan dan Martir
Lukas 19: 11-28
CIPUTRA adalah begawan properti Indonesia. Pebisnis properti pasti tidak asing dengan sosok Ciputra atau yang sering dipanggil Pak Tjie. Nama aslinya adalah Tjie Tjin Hoan.
Sejak kecil ia sudah dilatih bekerja keras. Ia menghidupi adik-adiknya sambil kuliah karena ayahnya meninggal.
Sambil kuliah, dia sudah mendirikan biro konsultan pembangunan bersama dua temannya. Selesai kuliah dia pindah ke Jakarta dan menggeluti bisnis properti.
Ia mendirikan perusahaan Grup Jaya. Dari modal 10 juta berkembang sampai puluhan trilyun rupiah.
Krisis 1998 menerpa. Pak Tjie mengalami kolaps. Bisnisnya tidak jalan dan hutangnya menumpuk. Ia terinspirasi oleh lagu You Raise Me Up.
Ia percaya Tuhan pasti memberi jalan dan menolong saat sedang jatuh kalau kita mau kerja keras. Dengan gigih dan tak kenal lelah, Pak Tjie berhasil keluar dari krisis. Ia mampu bangkit dari keterpurukan.
Dari anak miskin yang terseok-seok dan berjuang tak henti-henti, ia berhasil mencatatkan namanya dalam deretan orang-orang terkaya di Indonesia.
Yesus memberi perumpamaan tentang mina. Kemarin Yesus bicara tentang talenta. Beda dengan kisah talenta, tuan ini memberi pinjaman sebesar satu mina kepada masing-masing hambanya untuk dijadikan modal kerja.
Semua diberi modal yang sama. Tuan itu tidak menuntut hasil yang sama. Dia hanya ingin menilai bagaimana hamba-hamba itu menunjukkan tanggungjawab dan kesungguhan melipatgandakan mina.
Dari satu mina, ada yang laba 10 dan 5 mina. “Upah” yang diterima oleh hamba itu jauh lebih besar dari 10 mina.
Mereka diberi tanggungjawab mengelola 10 dan 5 kota, karena mereka “setia dalam perkara kecil”, maka diberi tugas atau tanggungjawab dalam mengelola yang lebih besar.
Kita semua juga diberi mina atau talenta yang sama oleh Tuhan. Ada orang yang berhasil melipatgandakan mina, tetapi juga ada yang gagal.
Jika kita mau bekerja keras dan bertanggungjawab, pasti akan ada hasil. Semakin kita dapat dipercaya, semakin besar tanggungjawab diberikan kepada kita.
Mari kita bekerja dengan tulus hati. Kejujuran dan niat baik akan menuntun kita pada jalan yang lurus. Keberhasilan sudah menunggu di depan mata.
Mati lampu kamarnya gelap,
Ada sinar terang dari atas.
Mari kita bertanggungjawab,
Bekerja keras sampai tuntas tas tas.
Cawas, bekerja keras gapai cita-cita
Rm. A. Joko Purwanto Pr