YESUS adalah pengubah mindset manusia. Bisnis tidak akan maju, kalau tidak ada perubahan mindset para pelaku bisnis untuk memenuhi kebutuhan, selera, preferensi, kecenderungan atau pun perilaku manusia zaman ini dan yang akan datang. Kebutuhan manusia pada zaman dulu, zaman sekarang, dan masa yang akan datang berbeda-beda. Bahkan di zaman modern yang serba cepat ini, preferensi manusia juga cepat berubah.
Almarhum Steve Jobs adalah salah satu contoh dari pelaku bisnis yang mampu “membaca” perubahan ini, sehingga menghadirkan produk dengan value proposition yang “pas”. Steve Jobs mampu mengubah mindset dan perilaku orang sehingga menimbulkan kehausan akan produk Apple.
Azas manfaat
Salah satu alasan seseorang membeli suatu produk adalah karena produk itu akan memberi manfaat atau nilai atau kegunaan pada pemakainya. Value proposition menggambarkan bagaimana suatu produk itu memberi manfaat atau nilai pada pemakai produk tersebut. Value proposition ini menjadi alasan mengapa seseorang memilih produk A, dan bukan produk B. Value proposition memecahkan masalah yang dihadapi atau memuaskan kebutuhan pembelinya.
Value proposition itu dapat terjadi karena produknya inovatif atau mungkin juga karena produk yang sama tetapi dengan nilai tambah seperti features, accessories, dll. Values atau nilai yang diberikan itu dapat kuantitatif (harga, kecepatan pelayanan, dll) dan juga kualitatif (design, pride, customer experience, dll).
Pertanyaan mendasar dalam menentukan Value Proposition suatu produk adalah sbb: Manfaat atau nilai apa yang akan kita berikan pada pelanggan? Kebutuhan atau masalah pelanggan apa yang akan kita berikan solusinya? Kebutuhan pelanggan seperti apa yang akan kita penuhi? Macam produk apa yang akan kita berikan kepada pelanggan sesuai dengan segmennya? (Bersambung)