KALAU pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas kita terapkan dan kita refleksikan dengan apa yang ditawarkan oleh Yesus 2000 tahun yang lalu, bunyinya kurang lebih seperti ini: Manfaat apa yang dibawa oleh Yesus kepada umat manusia? Permasalahan manusia apa yang mendapat jawabnya dari Yesus? Ajaran seperti apa yang mampu menjawab kebutuhan manusia sesuai pada segmennya?
Menurut saya, paling tidak ada 9 value proposition yang Yesus berikan kepada manusia:
1. Newness (Kebaruan)
Kebaruan atau newness adalah suatu value proposition yang dapat ditawarkan kepada pelanggan. Handphone adalah salah satu contoh. Pada zaman ini handphone yang tidak menawarkan newness atau kebaruan berupa features baru, akan ditinggalkan oleh pelanggannya!
Dua ribu tahun yang lalu, Yesus menawarkan kebaruan dalam ajaran keselamatan umat manusia. Dogma-dogma agama Yahudi dan hukum-hukum dalam buku Taurat diberi feature-feature baru oleh Yesus sehingga memenuhi kebutuhan umat manusia, bukan hanya bagi bangsa Israel tetapi juga bangsa-bangsa lain di seluruh dunia.
Dalam Injil, feature-feature baru ini banyak diulas dan diberi penekanan oleh para pengarang Injil. Ini tercermin setiap kali Yesus berinteraksi dengan para pemimpin agama Yahudi dan kaum Farisi. Ajaran Yesus tentang “siapakah sesamamu?”, “kasihilah musuhmu”, “Delapan Sabda Bahagia”, adalah contoh-contoh newness atau kebaruan itu. Dan yang lebih dahsyat lagi, adalah bahwa Ia datang, disiksa, mati di kayu salib dan akhirnya bangkit kembali untuk menebus dosa manusia. Itu adalah “breakthrough” value proposition yang ditawarkan Yesus. Value proposition ini tidak ditawarkan oleh tokoh-tokoh lain.
2. Customization
Customization adalah bagaimana suatu produk dapat diadaptasikan atau disesuaikan dengan kebutuhan khusus atau selera pelanggan. Misal baju dapat dibuat sesuai dengan ukuran dan selera pemakainya.
Mengapa ajaran Yesus 2000 tahun yang lalu di Timur Tengah sana bisa diterima oleh manusia di seluruh pelosok dunia sampai zaman modern ini? Salah satu jawabannya adalah karena ajaran ini tetap relevan dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pribadi dan tidak lekang dimakan zaman. Ajaran Yesus menjawab kebutuhan pribadi manusia yang terdalam. Dan ajaran itu customized untuk setiap individu.
3. “Getting the job done” (membantu menyelesaikan pekerjaan)
Alasan seseorang membeli suatu produk karena ia ingin produk itu membantunya menyelesaikan pekerjaan atau masalah yang ia hadapi. Misal, ketika seseorang harus bepergian 10 km dari tempat tinggalnya, maka ia dapat memiih berbagai cara untuk mencapai tempat tujuan.
Salah satu cara adalah dengan membeli produk jasa angkutan ojek, lalu membayar si tukang ojek dengan harga yang sudah disepakati. Value proposition si tukang ojek adalah memberi solusi terhadap kebutuhan transportasi orang tersebut. Pekerjaan atau masalah bepergian itu “get it done” atau terselesaikan berkat si tukang ojek.
Yesus dalam berbagai perumpamaan dan sabda, sangat sering mengatakan bahwa kehadiranNya di dunia adalah membantu umat manusia mengatasi masalah yang dihadapi. “Datanglah kepadaKu, maka Aku akan memberikan kelegaan. Ketuklah pintu, maka Aku akan membukakan. Aku ampuni dosa-dosamu. Aku jamah engkau, sehingga engkau sembuh“.
Itu hanyalah sebagian kecil dari contoh-contoh value proposition Yesus. Dan, kematianNya di kayu salib untuk menebus dosa manusia adalah contoh yang paling utama dari value proposition: “getting our job done”. (Bersambung)