AMY Winehouse resmi dinyatakan mati akibat mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Pengumuman resmi penyebab kematian penyanyi muda berbakat ini disampaikan di London, setelah dokter forensik Suzanne Greenway menyatakan Amy tewas akibat misadventure konsumsi alkohol secara berlebihan.
Hidup Amy Winehouse yang teramat singkat rasanya tidak sebanding dengan popularitasnya sebagai penyanyi R&B paling fenomenal. Sebagai penyanyi Inggris, Amy merupakan orang Inggris pertama kali yang berhasil menyabet 5 Ammy Awards dari enam kategori yang dinominasikan untuknya tahun 2008.
Bakatnya mulai terlihat di usia 10 tahun, bersama teman-teman sebayanya Amy membentuk kelompok musik rap di sekolahnya. Pada umur 14 tahun, Amy telah mampu menulis lagu sendiri. Pada setiap album yang dimunculkan, Amy terlibat aktif dalam proses kreatif penciptaannya.
Awalnya, banyak orang menduga Amy pasti tewas karena mengonsumsi narkoba. Namun dokter forensik yang memeriksa jazad penyanyi ini membantah keras di tubuh Amy tidak terdapat zat adiktif. Organ vitalnya juga dinyatakan sehat sewaktu dia ditemukan meninggal di apartemennya.
Alkohol lah yang membuat Amy tewas. Ia keracunan alkohol. Saat ditemukan, kadar alkohol dalam tubuhnya mencapai 416 mg per 100 ml darahnya. Ini berarti lima kali lipat di atas ambang batas yang diperbolehkan otoritas transpotasi di Inggris bagi para pengendara bermotor yakni 80 mg.
Dokter forensik juga menyatakan, sebelum kejadian nahas yang membuat dia tewas itu Amy tidak pernah menyentuh alkohol sampai akhirnya sekali waktu lepas kontrol dan minum vodka sehari sebelum mati.
Amy dimakamkan 26 Juli 2011 di Kompleks Pemakaman Edwarebury Lane, London, hanya dihadiri anggota keluarga terdekatnya. Mitch Winehouse mewakili keluarga menyampaikan salam perpisahan. “Selamat jalan malaikatku, tidurlah nyenyak. Mama dan Papa selalu sangat mencintaimu.”
Mitch kemudian mendirikan Yayasan Amy Winehouse untuk mengenang Amy dan sekalian menolong orang-orang yang kecanduan alkohol. (Bersambung)
