Home BERITA 10 Tahun Perang Sia-sia, Afghanistan Masih Saja tak Aman

10 Tahun Perang Sia-sia, Afghanistan Masih Saja tak Aman

0

LAMA-lama Presiden Afghanistan Hamid Karzai tak mampu menyembunyikan kegusarannya karena negerinya masih saja tercabik perang dan rapuhnya kondisi keamanan nasional. Padahal, kata Karzai, pemerintah bersama pasukan koalisi pimpinan NATO (North Atlantic Treaty Organization) sudah berdarah-darah menata kehidupan sosial politik dan keamanan agar bebas dari gangguan serangan milisi Taliban.

“Meski perang sudah memasuki umur 10 tahun, saya merasa masih tetap perlu bekerja keras lagi untuk menciptakan kondisi keamanan nasional di negeri ini,” katanya gusar menjawab BBC belum lama ini.

Kondisi keamanan yang belum stabil akibat gangguan serangan milisi Taliban itu, kata Karzai, lantaran negeri tetangganya Pakistan diam-diam menyokong kelompok radikal ini dengan cara memberi mereka “tempat berlindung” agar selamat dari kejaran dan pantauan pasukan NATO. Sarang-sarang persembunyian itu, kata Karzai, memang harus tetap diberangus habis.

Bersembunyi di Pakistan

Komentar bernada gusar itu terucap dari mulut Presiden Karzai, tak lama setelah mantan Panglima NATO di Afghanistan Jenderal (Purn) Stanley McChrystal mengaku pihaknya belum berhasil mencapai target pencapaian menaklukkan milisi Taliban, meski sudah 10 tahun berusaha menggilas kelompok militan ini.

McChrystal sendiri terpaksa mundur, setelah Presiden Obama mencopotnya karena ucapan McChrystal yang mengolok-olok sang presiden secara tidak layak di media massa. Padahal, Obama sebagai presiden mestinya dihormati karena secara ex officio menjadi Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata AS.

Kegusaran Presiden Karzai dan Jenderal (Purn) McChrystal memang masuk akal, lantaran setelah 10 tahun dikejar kemana-mana toh kekuatan pasukan milisi Taliban sepertinya tetap kokoh. Bahkan, beberapa bulan lalu kelompok militan ini berhasil  mengoyak pertahanan pemerintah dan pasukan NATO ketika melancarkan serangan mematikan yang menewaskan mantan Presiden Aghanistan Burhanuddin Rabbani.

Tanpa ragu-ragu, Presiden Karzai menunjuk jarinya ke arah Pakistan yang dia nilai selalu bermain di dua sisi berbeda. Sekali menyatakan dukungannya  menebas habis Taliban, namun di sisi lain diam-diam menampung pelarian mereka di wilayahnya agar aman dari kejaran NATO. “Taliban tak mungkin bisa bergerak, tanpa bantuan dari negeri jiran: Pakistan,” katanya kepada BBC.

Taliban adalah milisi militan di Afghanistan yang muncul tahun 1994. Kelompok Taliban sempat memimpin pemerintahan garis keras di negeri kaum mullah ini. Pemerintah Taliban di Afghanistan tumbang,  setelah Amerika bersama NATO masuk Afghanistan dengan misi menggusur Taliban dari tampuk pemerintahan. Hingga kini, pemimpin Taliban bernama Mullah Omar masih misterius keberadaannya.

10 tahun perang sia-sia, demikian kata Karzai, kalau Afghanistan tak mampu melahirkan kondisi keamanan nasionalnya.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version