Home BERITA 153 Orang Terima Sakramen Krisma di Gereja Katedral Malang

153 Orang Terima Sakramen Krisma di Gereja Katedral Malang

0
Prosesi ekaristi penerimaan Sakramen Krisma di Gereja Katedral Malang, Minggu 20 Oktober 2024. (Panitia)

“HARI ini, kita bergembira, karena ada 153 orang akan menerima Sakramen Krisma. Mereka akan dikuatkan oleh Roh Kudus dan akan dapat menjadi orang-orang kristiani yang kuat, yang lebih aktif, yang lebih mampu memberi kesaksian tentang iman.”

Demikian kata pengantar Uskup Keuskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm dalam Perayaan Ekaristi Penerimaan Sakramen Krisma. Perayaan Ekaristi ini diintensikan khusus untuk penerimaan Sakramen Krisma. Sudah terlaksana hari Minggu 20 Oktober 2024 di Gereja Katedral Malang. Dengan dua imam konselebran: Pastor Paroki Romo Ignasius Adam Suncoko Pr dan Pastor Rekan Romo Ignasius Joko Purnomo O.Carm.

Prosesi ekaristi penerimaan Sakramen Krisma di Gereja Katedral Malang, Minggu 20 Oktober 2024. (Panitia)

153 peserta

Sebanyak 153 peserta berasal dari umat Paroki Katedral Malang. Kebanyakan mereka adalah para murid sekolah-sekolah yang secara teritorial berada di Paroki Katedral Malang, yaitu:

  1. SMPK Santa Maria 2 Malang.
  2. SMPK Sang Timur Malang.
  3. SMPK Mardiwiyata Malang.
  4. SMAK St. Albertus Malang.
  5. SMAK Frateran Malang.
  6. Sebagian kecilnya adalah para siswa SMP-SMA Sekolah Negeri dan orang dewasa.

Mereka memperoleh pembekalan iman dari para guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah untuk peserta SMPK Santa Maria 2 Malang dan SMPK Mardiwiyata Malang. Lainnya memperoleh pembekalan secara gabungan dari para katekis paroki bersama pastor paroki dan diakon; dilaksanakan di SMAK Santo Albertus Malang.

Para peserta penerimaan Sakramen Krisma di Gereja Katedral Malang, Minggu 20 Oktober 2024. (Panitia)

Pembekalan dilaksanakan sejak akhir bulan Agustus sampai Oktober 2024 selama delapan kali pertemuan dengan materi:

  1. Sakramen-sakramen dengan penekanan pada Sakramen-sakramen Inisiasi.
  2. Roh Kudus melahirkan jemaat yang disebut Gereja pasca Pentakosta.
  3. Krisma sebagai pengurapan Roh Kudus.
  4. Krisma sebagai Sakramen Pendewasaan Iman.
  5. Krisma sebagai Sakramen Perutusan Persembahan Rohani Kaum Beriman Awam.
  6. Krisma sebagai Sakramen Pengutusan menjadi Nabi Raja dan Imam.
  7. Krisma sebagai Sakramen Pengutusan Memimpin Diri Sendiri dan Orang sekitar.
  8. Persiapan akhir dan hal penting lainnya.

Pekan terakhir menjelang penerimaan Sakramen Krisma dilaksanakan triduum di Gereja Katedral Malang tanggal 14-16 Oktober 2024 dengan acara:

  1. Triduum dan gladi tatacara penerimaan Sakramen Krisma
  2. Triduum dan Pengakuan Dosa.
  3. Triduum dan gladi bersih prosesi penerimaan Sakramen Krisma.
Sesi kegiatan pembekalan kepada para calon penerima Sakramen Krisma. (Panitia)

Mengingat jadwal pembekalan dan triduum cukup padat, maka Paroki dalam hal ini Bidang Pewartaan melibatkan juga para orangtua calon penerima Sakramen Krisma untuk terlibat aktif dalam kepanitiaan.

Mereka para orangtua nampak gembira dan bahagia menyaksikan putera-puterinya menerima Sakramen Krisma yang ditampakkan dari pendapat salah satu orangtua:

“Senang bisa hadir yang diawali dengan misa bersama. Semoga anak-anak didewasakan dalam iman dan tindakan nyata dalam lingkungan sekolah dan gereja. Bisa mengaplikasikan hal-hal baik dalam kehidupan sehingga menjadi contoh kesaksian hidup yang baik bagi lingkungan sekitarnya.”

Demikian disampaikan Bapak Ignasius William Prayogo, orangtua penerima Sakramen Krisma sekaligus Ketua Panitia Krisma.

Prosesi penerimaan Sakramen Krisma oleh Uskup Keuskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm. (Panitia)

Salah satu orangtua lainnya menyampaikan berikut ini.

“Sebagai orangtua, kami sangat berbahagia dan lega setelah puteri kami Grace Verena Revaline sudah menerima peneguhan dalam Sakramen Krisma. Semoga setelah ini, puteri kami pun lebih mampu menjawab panggilan Tuhan untuk melayani. Memberikan diri seutuhnya untuk Gereja dan Tuhan dan semakin kuat dalam iman”.

Demikian kata seorang ibu yang puterinya sudah aktif sebagai misdinar dan anggota koor remaja. 

“Sekarang rasanya saya semakin yakin dan mantab terus mengikuti Yesus. Kemarin sebelum menerima Sakramen Krisma, banyak sekalian godaan dan gangguan. Walaupun sempat merasa sedikit gentar, tapi di dalam hati kecil saya selalu yakin untuk terus ikut Yesus.

Sepekan sebelum menerima sakramen, saya sempat stres. Pergumulan di dalam hati semakin berat; entah apa yang bikin berat, tapi resah terus sepanjang hari, apalagi sebelum menerima Sakramen Tobat. Duh rasanya amburadul, pokoknya hati saya”.

Foto bersama para peserta penerima Sakramen Krisma bersama Uskup Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm. (Panitia)

Demikian kata salah satu peserta penerima Sakramen Krisma. 

“Kemarin waktu menerima Sakramen Krisma saya hanya berdoa: ‘Ya Tuhan, saya ada di sini dan saya serahkan semua yang saya miliki, dosa, kesalahan, masa lalu, kelalaian saya. Angkatlah segala penyakit dan apa pun yang kurang berkenan kepada-Mu di dalam diri saya agar saya layak menjadi anak-Mu’. Setelah menerima Sakramen Krisma, puji Tuhan enteng rasanya hati.”

Demikian imbuhnya.

Dalam proses penerimaan Sakramen Krisma, Bapak Uskup bersama para konselebran berdiri beberapa langkah di depan altar persembahan, para calon penerima sakramen maju satu per satu dengan tertib rapi hening dan khidmat sesuai gladi bersih yang telah dilaksanakan sebelumnya. Kalimat yang diucapkan bapak uskup kepada setiap penerima sakramen berbunyi, “… Terimalah tanda karunia Roh Kudus… Damai bersamamu.”

Foto: Panitia.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version