SEBARAN wabah coronavirus yang kini bernama resmi Covid-19 kian hari kian meningkat. Laporan media massa internasional edisi hari Rabu tanggal 19 Februari 2020 ini melaporkan terjadinya peningkatan jumlah korban tersebut.
Sudah tewas sedikitnya 2.009-an di seluruh dunia karena infeksi Covid-19.
Lima di antaranya meninggal di luar wilayah Tiongkok yakni Filipina, Perancis, Hong Kong, dan lainnya.
Semuanya dikabarkan pernah bepergian ke Wuhan, Tiongkok. Inilah kota di mana coronavirus itu pertama kali ditemukan dan kemudian menyebar.
Laporan CNN International dan Al Jazeera edisi Rabu pagi ini bahkan menyebutkan hal yang mengharukan. Direktur RS Wuchang di Wuhan yang bernama Liu Zhiming juga meninggal hari ini. Juga lantaran terkena virus Covid-19.
Sejumlah tenaga medis di rumah sakit di Wuhan juga dikabarkan telah meninggal. Lagi-lagi karena Covid-19.
Pemerintah Tiongkok ingin menjadikan jasa dan pengabdian mereka itu sebagai “martir” bidang kesehatan. Demikian setidaknya laporan media massa internasional.
Di Provinsi Hubei itu sendiri –di mana Kota Wuhan berada—terjadi kasus kematian baru sebanyak 136 pasien dan kasus infeksi baru sebanyak 1.749.
Total jenderal seluruh Tiongkok, jumlah kasus manusia terinfeksi Covid-19 menjadi sebanyak 75 ribu.
Pemerintah Rusia mengambil kebijakan baru. Mulai 20 Februari 2020 besok, seluruh warga negara Tiongkok tidak diizinkan masuk ke Rusia.
Korsel juga melaporkan perkembangan terakhirnya. Setidaknya 10 kasus infeksi Covid-19 sudah terjadi di Negeri Ginseng ini. Coronavirus menyerang Kota Daegu dan kawasan sekitar Provinsi Gyeongsang sebelah utara.
Jadi di Korsel sudah terjadi setidaknya 31 kasus manusia terserang Covid-19. Demikian rilis Kantor Berita Korea Yonhap.
Evakuasi warga
Pemerintah Ukraini memutuskan akan segera mengirim pesawat untuk mengangkut pulang segenap warganya dari Tiongkok. Demikian keterangan Menkes Ukraini Zoriana Skalteska.
Dampak ekonomi
Sudah barang tentu, munculnya wabah Covid-19 ini memunculkan dampak serius bidang ekonomi global. Utamanya mengenai sektor perdagangan, transportasi, turisme, ekspor-impor.
Namun Dubes Tiongkok untuk Uni Eropa Zhang Ming di Brussels menegaskan bahwa dampak tersebut sejauh ini masih terukur dan bisa “dikendalikan”.
Kapal pesiar Diamond Princess
Laporan terakhir menyebutkan bahwa setidaknya 500-an penumpang kapal pesiar mewah Diamond Princess telah meninggalkan geladak kapal.
Izin boleh meninggalkan kapal dikeluarkan, setelah mereka dipastikan negatif tertular Covid.19.
Yang menarik, ada satu warga negara AS yang menolak meninggalkan kapal, karena merasa diri lebih “aman” tinggal di kapal daripada di daratan.