TAHUN 2022 ini merupakan tahun penuhsyukur bagiKongregasi Suster DMJ (Dochters van Maria en Joseph) atau Kongregasi Suster Cinta Kasih Puteri Maria dan Yosep (PMY) menurut istilah Indonesia. Karena tahun 2022 ini, Kongregasi Suster PMY merayakan pesta peringatan 202 tahun berdirinya tarekat religius dan sudah selama 84 tahun lamanya Kongregasi Suster PMY telah berkarya di Indonesia.
Pesta hari penting ini diselenggarakan di komplek SLB-G A/B Asrama HKI (Helen Keller Indonesia) dan Generalat PMY di Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hari Kongregasi
Biasanya acara Hari Kongregasi setiap tanggal 7 Juli juga merupakan hari inisiasi bagi para calon Suster PMY.
Inilah hari di mana dilangsungkan kleding (penerimaan busana biara) untuk Postulan dan Novis, pengucapan Kaul Pertama dan Kaul Kekal. Lalu juga dilangsungkan peringatan pesta perak, pesta pancawindu dan pesta emas.
Namun kali ini agenda acaranya dibuat terpisah. Karena beda tema, bukan tema kongregasional. Karenanya, upacara inisiasi lalu dimajukan tanggal 5 Juli 2022. Bertempat di Biara PMY Wonosobo.
Peringatan kali ini diselenggarakan untuk mempererat persaudaraan antar para suster dan seluruh karyawan di lingkungan karya PMY maupun YDU (Yayasan Dena Upakara): guru, pengasuh, karyawan kantor, karyawan rumah tangga, karyawan kebun, teknisi dan lain lain.
Sekaligus juga memperkenalkan gedung baru, perluasan SLB-G A/B Asrama HKI. Serta memperkenalkan Kantor Pusat Kongregasi PMY di Sedayu kepada keluarga besar PMY dan YDU.
Tentunya juga sekaligus ingin memperkenalkan kepada para umat Katolik di sekitar lokasi karya dan komunitas Suster PMY tinggal. Tepatnya di Dusun Sedayu, Kelurahan Argosari, Kecamatan Sedayu, Bantul, DI Yogyakarta.
Acara ini juga dihadari para sponsor HKI dan perwakilan Dewan Paroki St. Theresia Sedayu.
Acara dimulai dengan Perayaan Ekaristi Syukur pukul 10.00 WIB, dengan konselebran utama Pastor Vikep DIY Barat Romo AR Yudono Suwondo Pr.
Didampingi Pastor Kepala Paroki St. Theresia Sedayu Romo Antonius Hadi Cahyono Pr dan Pastor Vikaris Paroki Romo Ambrosius Heri Krismawanto Pr dan Romo Yohanes Triwidianto Pr, Pastor Kepala Gereja St Theresia Paroki Sedayu sebelumnya.
Kepada Romo Yohanes Triwidianto Pr inilah, dulu Kongregasi PMY pernah kula nuwun untuk masuk berkarya dan berkantor di wilayah pastoral Paroki Sedayu. Dengan persetujuannya, selanjutnya Kongregasi PMY merundingkan lebih lanjut dengan Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko di Semarang untuk mendapatkan persetujuan resminya.
Tentang tukang bangunan songong
Dalam homilinya, Romo AR Yudono Suwondo Pr bercerita tentang tukang bangunan yang sombong dan merasa dirinya paling pandai. Hanya karena ia merupakan satu-satunya tukang bangunan di kota. Dalam artian, ia tidak punya pesaing.
Kualitas kerjanya yang semula bagus, semakin lama merosot. Karena sudah tidak mau memperhatikan kualitas material. Kualitas material yang dipakai jelek, walaupun nampak indah. Suatu hari datanglah orang kaya yang berhati mulia, minta dibuatkan gedung yang indah.
Tukang bangunan tersebut sanggup membuatkannya. Dibuatlah bangunan yang indah, tetapi kualitas material yang dipakai buruk. Hanya cantik di luarnya, tetapi tidak kokoh.
Orang yang berhati mulia itu memuji karena keindahannya. Lalu gedung itu dihadiahkan kepada si tukang bangunan itu.Karena rencananya memang demikian. Tetapi hal ini dirahasiakan sebelumnya.
Maka sangat kecewalah tukang bangunan ini, karena ketidaktulusannya membangun gedung tersebut.
“Dalam berkarya, para Suster PMY diingatkan untuk selalu tulus,” demikian harapan romo.
Pada saat misa berlangsung, di ruangan terpisah para undangan yang non Katolik “disuguhi” film pemberkatan rumah dan film dari berbagai karya PMY – YDU – HKI.
Setelah misa selesai, pada pukul 11.30 sampai selesai pukul 13.00 WIB, semua undangan dihibur dengan pentas tari gabungan murid tunarungu dengan ibu asrama SLB-B Dena Upakara, pentas organ tunggal murid SLB-G A/B HKI yang buta tetapi tidak tuli. Kemudian dilanjutkan dengan pentas tari oleh guru SLB-G A/B HKI.
Rangkaian acara HUT Kongregasi PMY tanggal 5 dan 7 Juli, juga dihadiri perwakilan Suster DMJ dari Belanda yang sudah datang ke Indonesia sejak 1 Juli.
Mereka adalah Sr. Paula Pijnakker DMJ dan Bu Lotte Ijpelaar, Sekretaris Dewan Pimpinan Umum merangkap Sekretaris Superior General PMY di Belanda.
Kehadiran mereka untuk mempererat tali persaudaraan PMY-DMJ. Dan untuk melihat karya dan kehidupan Suster PMY yang ada di beberapa Komunitas di Indonesia.
Terutama bagi Bu Lotte Ijpelaar, sosok awam dalam Kongregasi DMJ, agar ia dapat memperoleh gambaran yang utuh dalam setiap kunjungannya di komunitas.