PERUMPAMAAN bagus, mengenai “burung pipit” pada Matius 10:26-33 melukiskan seluruh pandangan iman anak-cucu Abraham-Ishak-Yakub, yaitu bahwa suku sekecil Israel senantiasa boleh hidup damai dan tenang, karena mereka mempunyai “Allah Kita”.
Kej 1:2 sudah memperlihatkan bagaimana Daya Kasih Roh Kudus senantiasa melingkupi mereka, sejak saat, ketika sepertinya di sepanjang cakrawala tidak ada apa-apa. Yesus menggambarkannya dengan burung pipit.
Di masa sekarang, bisa saja kita memandang Tangan Allah di balik molekul atau sel-sel dalam tubuh kita; atau malah gerak emosi atau saling sentuh kita waktu ‘jatuh cinta atau berinteraksi dalam bentuk apa pun’.
Kita malah dapat menemukan Tuhan di dalam segala unsur digital, yang sekarang dapat kita temukan dalam Artificial Intelligence.
Memang Allah Bapa ada di dalam awal segala hal dan menggerakkan setiap gerak batin. Marilah kita syukuri dan mempercayakan segalanya dalam Karunia Ilahi.
“Tuhan terimakasih atas segala sentuhan kasih-Mu pada kami”.