SAFIRA –seorang anak balita umur tiga tahun dari Pare-pare, Sulsel—sungguh menjadi potret tentang pincangnya kehidupan anak manusia. Lahir dari sebuah keluarga miskin, Safira hidup bersama Syarifah, ibunya yang didera kemiskinan.
Dunia kedokteran pun heboh, setelah hasil pemeriksaan Rontgen didapati jejak-jejak tidak biasa di betis Safira. Langkah berikutnya adalah mencari cara terbaik agar bisa membuang “kandungan tidak biasa” dalam raga bocah perempuan malang ini. Untunglah, meski ibunya tak mampu membayar biaya operasi, akhirnya operasi untuk mensterilkan betisnya berlangsung dengan selamat.
Masih perlu operasi kedua untuk mengeluarkan benda logam yang kini masih “bersarang” tak jauh dari tulang belakang Safira. Hanya saja, operasi ini baru akan dilakukan setelah pasien dinyatakan sembuh dari operasi pertama.
Padahal, masing-masing paku itu berukuran 10 cm panjangnya.