KALAU sekali waktu sempat datang ke Kota Ketapang di Provinsi Kalbar dan kemudian menyambangi kompleks Gereja St. Gemma Galgani Katedral Ketapang, maka kita akan melihat beberapa hal berikut ini.
- Gereja Katedral masih dalam proses renovasi, utamanya dinding altar, yang akan ‘diisi’ dengan ornamen ukiran khas Dayak. Projek renovasi bagian lain juga akan dikerjakan.
- Di sebelah kanan –pojok belakang— ada bangunan dekat pastoran yang fungsinya menjadi rumah kasepuhan bagi para imam diosesan Keuskupan Ketapang yang sudah lanjut usia.
- Di sebelah kanan tengah adalah Wisma Uskup, tempat tinggal Bapak Uskup Keuskupan Ketapang Mgr. Pius Riana Prapdi.
MDKK
Merespon kebutuhan untuk projek renovasi Gereja Katedral dan Wisma Kasepuhan, maka pada hari Jumat malam tanggal 28 September 2018 mendatang ini akan berlangsung acara “Malam Dana Keuskupan Ketapang” (MDKK). Acara ini akan digelar di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat.
Program acaranya dikemas dalam bentuk gala dinner, hiburan musik, dan lelang beberapa benda seni bercitarasa religius dengan sentuhan budaya khas Dayak.
Benda religius bercitarasa seni khas Dayak
Benda-benda religis berbalut sentuhan seni khas budaya Dayak itu berupa lukisan, ornamen ukiran, dan segepok batang kayu ulin berukuran besar dengan berat tak kurang dari tiga ton.
Yang menarik, benda-benda religius bercitarasa seni khas Dayak itu dikerjakan oleh Romo Matheus Yuli Pr, imam diosesan Keuskupan Ketapang. Alumnus Seminari Mertoyudan tahun 1976 ini sejak lama dikenal sebagai pelukis dengan ‘bakat alam’ warisan seni dari keluarganya yang memang dikenal sebagai seniman Dayak.
Yang berminat mengikuti acara “Malam Dana Keuskupan Ketapang” ini, silakan mengontak narahubung berikut ini.