RABU, 1 November 2017 bertempat di Balai Sarbini, Jakarta diselenggarakan Gonz for Indonesia in Music Concert. Acara ini merupakan rangkaian Lustrum VI SMA Kolese Gonzaga.Pertunjukkan drama ini berkisah mengenai perjalanan seorang pria yang merupakan representasi SMA Kolese Gonzaga. Dia sedang mencari Ibu Pertiwi yang pada era Sumpah Pemuda sampai dengan Revolusi Kemerdekaan begitu dielu-elukan, tetapi sekarang tiba-tiba dilupakan.
Di tengah kondisi masyarakat yang rusak karena perusakan lingkungan hidup, radikalisme agama dan kemiskinan, pria ini memberikan suatu pencerahan karena dia sesuangguhnya adalah seorang pendidik. Namun, tetap saja kekuatan jahat hadir untuk menggoda manusia. bagaimanapun, selalu ada roh baik yang hadir untuk menolong manusia, sehingga dapat menyelamatkan manusia dari kekuatan jahat.
Performers yang tampil dalam acara ini tidak hanya siswa-siswi dari SMA Kolese Gonzaga, tetapi juga dari SMA Kolese Loyola Semarang, SMA Kolese Kanisius Jakarta, SMA Kolese de Britto Yogyakarta, SMA Kolese Le Cocq d’Armandville Nabire, SMK Mikael Surakarta, SMK PIKA Semarang, Seminari Menengah Petrus Canisius Mertoyudan, Seminari Menengah Wacana Bhakti Jakarta, Sacred Heart Ateneo De Cebu Philippine, dan Sanggar Akar.
Hadir pula bintang tamu Aloysius Didik SSS dan anaknya Calista yang memainkan saksofon dengan sangat indah.
“Berbagai rangkaian acara yang ada di dalam perayaan Lustrum VI Gonzaga tidak lepas dari upaya untuk merayakan penyelenggaraan pendidikan berbasis pedagogi Ignasian sejak berdiri di tahun 1987. Di tahun ketiga puluh ini, kami memanfaatkan momen ini untuk mengajak siswa-siswa SMA Kolese Gonzaga untuk berefleksi mengenai situasi masyarakat, bangsa, dan negara,” kata Kepala SMA Kolese Gonzaga, Romo LE Bambang Winandoko, S.J.
Selain konser ini, ada pula seminar kebangsaan yang digelar bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober dan 1 November 2017. Kemudian Ekaristi Kudus pada tanggal 3 November 2017 dan rangkaian acara ditutup dengan pagelaran wayang kulit dengan lakon Pandawa Ngenger oleh Ki Dalang Hadi Sucipto pada tanggal 4 November 2017.