Home BERITA 4 Ciri Pendamping OMK yang Ideal

4 Ciri Pendamping OMK yang Ideal

0

Pendamping yang baik dan bersahabat memiliki empat ciri yang bisa dilihat dari kepribadian, hidup rohani, intelektual dan ketrampilan. Demikian disampaikan RD Tino Tiara dari Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Ende di Aula Seminari Tinggi Santo Petrus Ritapiret, Maumere, Flores, NTT, Selasa, 12 Januari 2016.

Tino yang berbicara di hadapan 31 frater tingkat empat dalam pelatihan bagi para trainer (Training for Trainer – TFT) menyebutkan ciri pertama kepribadian seorang pendamping yang baik ditunjukkan dengan kemampuannya mengenal dirinya sendiri dengan baik, termasuk kecenderungan-kecenderungan yang berasal dari dalam dirinya.

Dalam hidup rohani, seorang pendamping juga harus memiliki kedekatan dengan Kristus dan sabda-Nya melalui Kitab Suci, mengenal kekayaan Tradisi Liturgi Gereja dan memiliki pengetahuan tentang iman Kristiani.

Secara intelektual, kata Tino, seorang Pendamping tidak hanya mengembangkan pengetahuan dalam keimanan, tetapi juga membangkitkan keingintahuan. Dan yang tak kalah penting, ketrampilan. “Ketrampilan ini biasanya berhubungan dengan cara untuk memimpin suatu pertemuan atau perkumpulan orang muda.” Tegas RD.Toni Tiara kepada fratres tingkat empat Seminari Tinggi Ritapiret.

Selain RD Tino, pemberi materi lainnya dalam kegiatan ini adalah RD Is Mite, RD Sony Lulu serta ketiga saudari OMK (Orang Muda Katolik) dari Keuskupan Agung Ende. Kegiatan yang berlangsung dari 12-15 Januari dan mengambil tema “Dalam Suka Cita Inji; Keluar dan Temukan OMK yang Hilang” ditutup dengan ekaristi yang dipimpin oleh Sekertaris Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Ende RD. Is Mite di dampingi kedua rekan imam RD. Tino Tiara dan RD. Sony Lulu.

“Sebagai pendamping jangan pernah melihat OMK sebagai obyek binaan tetapi sebagai subyek binaan. Kita juga harus menjadi sahabat bagi mereka. Nilai-nilai yang dimiliki sebagai pendamping misalnya ketulusan, kerendahan hati, murah hati, berpikir positif, keceriaan, tanggung jawab, kebesaran jiwa dan empati harus menjadi dasar utama dan dimiliki oleh seorang pendamping,”ujar RD. Is Mite dalam kotbahnya.

“Kita harus masuk melalui pintu orang muda dan keluar melalui pintu kita,”tegas RD Is Mite.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version