KAMPUS Widya Dharma di jantung ‘Kota Katulistiwa ‘ Pontianak, Sabtu 28 Juli 2012 lalu terasa meriah. Di penghujung pekan lalu itu, dua romo Kapusin merayakan pesta syukur atas rahmat tahbisan imamat mereka yang sudah berlangsung selama 40 tahun.
Kedua jubilaris dari Ordo Fransiskan Kapusin (OFMCap) ini adalah Pastur Petrus Rostandy OFMCap dan koleganya Pastur Patrick Hartadi OFMCap. Dalam sebuah misa syukur, kedua jubilaris ini kembali ‘mengidungkan’ ekaristi meriah guna memeringati rahmat tahbisan yang mereka terima 40 tahun silam.
Waktu berjalan sangat cepat, hingga tak terasa kedua romo yang sudah sepuh namun tetap bersemangat muda ini telah mengarungi perjalanan panjang sebagai imam Kapusin.
Kilas balik
Pastur Petrus Rostandy OFMCap lahir di Pontianak tanggal 6 Desember 1942 dengan nama Simon Rostandy dari pasangan Cosmas Tan Tek Hong-Ny. Lucia Ang Hui Khim. Menjalani pendidikan Sekolah Rakyat di English Chinese School tahun 1951-1958, benih mencintai panggilan imamat mulai tumbuh di hati Simon kecil ini. Apalagi saat itu bersama ibunya yang aktivis Gereja, Simon juga rajin melayani ekaristi sebagai misdinar.
Tanggal 1 Agustus 1964, Simon remaja memutuskan bergabung masuk Komunitas Ordo Fransiskan Kapusin. Sejak menjadi Kapusin di Seminari Tinggi Parapat di Sumatra Utara, dia memutuskan ganti nama menjadi Petrus Rostandy. Setelah menyelesaikan studi filsafat tanggal 2 Agustus 1969, dia diizinkan mengucapkan kaul kekal sebagai Kapusin.
Tahbisan diakonat dan kemudian imamat diterimanya empat tahun kemudian. Tepatnya tanggal 15 Juli 1972, Fr. Petrus Rostandy OFMCap menerima tahbisan imamat dari tangan Mgr. Herculanus di Gereja Katedral Pontianak. Usai tahbisan, Ordo OFMCap mengutusnya belajar sosiologi hingga gelar lisenciat di Roma.
Bertahun-tahun lamanya, Pastur Petrus lebih banyak berkecimpung di dunia pendidikan, khususnya di Perguruan Tinggi Widya Dharma Pontianak. Bersama alm. Petrus Djuman, Widjaja Tandra, Peit Andjioe Nyangun, Pastor Petrus berhasil mendirikan Yayasan Widya Dharma –badan hukum yang kini menaungi STIE Widya Dharma (WD), STMIK Widya Dharma, ASM Widya Dharma, ABA Widya Dharma yang semuanya berlokasi di Pontianak.
Pastur Petrus juga pernah mengemban tugas sebagai pastor Paroki Katedral Pontianak dari tahun 1979-2003 dan berlanjut kemudian tahun 2009-1010. Selama kurun waktu tahun 1989-2006 mendapat kepercayaan dari Keuskupan Agung Pontianak mengemban tugas sebagai Vikjen Keuskupan.
Di lingkungan Ordo Kapusin, Pastur Petrus OFMCap pernah menjabat provinsial selama dua kali periode – tahun 2003-2009. Sebelumnya, Pastur Petrus Rostandy dipercaya menjadi anggota Dewan Pimpinan Ordo OFMCap tahun 1976-2003 dan masih berlanjut lagi sejak tahun 2006-2009.
Setelah sempat sibuk menjadi moderator WKRI dan PMKRI Pontianak, kini keseharian Pastur Petrus Rostandy juga diisi dengan kesibukan baru yakni menjadi Ketua Dewan Pembina Yayasan Sabatu–badan hukum yang menaungi Pusat Rehabilitasi Anak-anak Cacat Fisik di Pontianak, selain tetap mengurusi Yayasan Widya Dharma, Yayasan Gembala Baik, dan Legio Maria.
(Bersambung)